Sunday, January 17, 2016

Yang terlupakan di Bandung

Bandung sudah banyak berubah....
Makin banyak tempat keramaian, tempat wisata yg saya sendiri cuman sebatas lihat dari website, berita, blog, sosmed dsb. Mengunjunginya? Wah entah kapan tahun...

Seperti kemarin berkunjung ke Floating Market Lembang, yg happeningnya mungking udah sejak lama namun baru bisa saya (dan anak-istri) kunjungi kemarin. Sejak saya pindah ke Jakarta (2005) terlebih berdinas di Sumatera (2012), saya makin jarang ke Bandung apalagi mengunjungi tempat2 barunya yg menarik.

Bicara tempat keramaian, ketika kemarin ke Bandung, sepintas melewati Bazaar Matahari Cicadas, salah satu pusat keramaian di Bandung...... pada masanya. Salah satu tempat belanja lengkap yg kini beralih fungsi jadi pasar tradisional basah. Ya, di Bandung rasa2nya masih banyak tempat keramaian (pada masanya) yg sekarang sepi bahkan mangkrak tidak jelas.

Matahari Cicadas
Jauuh sebelum Matahari Group punya toko online, Matahari Group membuka 2 lokasi belanja sekaligus di daerah Cicadas, satu super bazaar di Cikutra, satu lagi department storenya di pertigaan A.Yani-Kircon. Jaman saya SMP dan SMA, kedua tempat ini sangat ramai dikunjungi, bahkan ibu saya termasuk yg sering berbelanja kesana entah utk kebutuhan sehari2 atau baju (maklum, dulu Bandung Timur tidak seramai dan seelit sekarang yg bahkan sudah punya Carrefour dan McD hahaha). Entah kapan keduanya ditutup dan mangkrak begitu saja. Seingat saya pula, sejak kedua toko ini tutup, PKL makin menyemut tak terkendali di Cicadas. Tidak belajar dari Matahari, Bandung Trade Mall dan Lucky Square berdiri dekat situ, yaa entah sih hanya saja menurut saya kedua mall baru ini sepi.

Kosambi
Sebelum direnovasi seperti keadaannya sekarang, Ps Kosambi dulu merupakan pasar tradisional yg di atasnya berdiri sebuah bioskop  ...... tempat saya dulu nonton film Sally Marcelina, padahal belum punya KTP, hahaha.......
Setelah direnovasi, sempat digadang2 jadi perpaduan perbelanjaan modern dan tradisional dengan adanya Ramayana di atasnya dan pasar tradisional di bawahnya.
Kini, tinggal pasar tradisionalnya saja. Terakhir saya kesini, bagian atasnya hanya menyisakan beberapa kios penjual snack, baju, kain serta seragam sekolah di lantai pertamanya  lantai ke atasnya seperti tempat berhantu.
Tidak jauh dari Kosambi, ada pusat perbelanjaan komputer dan elektronik yg sempat berjaya sebelum adanya BEC, Jaya Plaza. Kondisinya tidak terlalu nelangsa banged sih karena sampai sekarang pun rasa2nya masih ramai oleh pedagang komputer. Namun seingat saya juga, dari saya SD rasa2nya Jaya Plaza ini memang sepi. Waktu saya SD saja rasanya hanya ada bioskop  dan pusat game arcade (ding dong) di sini, kios2nya yg di bagian atas sudah tutup sejak dahulu, namun basementnya tetap ramai oleh pedagang elektronik dan variasi mobil. Entah sekarang apa bagian atasnya diisi juga oleh pusat pedagang komputer, yg jelas bioskopnya sudah gulung tikar (terakhir di sini nonton Scream 2, di mana yg nonton hanya 4 atau 5 orang dan ada adegan di Scream 2 ttg orang ditikam dari belakang ketika di bioskop, sejak saat itu saya kapok kesini).

Regent Plaza
Saya ga tau nama asli bangunan ini, saya namai saja demikian karena dulu ada bioskop Regent di sini.
Ya! Bioskop Regent21, tempat favorit waktu SMA dulu. Teman2 SMA saya mungkin masih ingat, nonton Titanic sampai 2x di bioskop yg sama pula. Tempat nongkrong dan bioskop favoritnya anak abege Bandung jaman 90an dulu. Bioskop yg terhitung murah dan dekat dengan sekolah2 kenamaan (SMA 20 Bandung itu sekolah favorit, jangan salah) jadi tempat gahool favorit karena mempunya cafe di bawahnya serta resto pizza satu2nya dulu di Bandung, ya seinget saya dulu Pizza Hut pertama kali buka di sini. Dulu Regent Plaza ini bisa dipastikan penuh oleh makhluk2 berseragam putih-abu2.
Sejak bioskopnya tutup, restoran2 di bawahnya pun tutup. Bahkan Pizza Hut sempat downgrade ke PHD dan kini tutup sama sekali, menjadikannya salah satu gedung tidak berpenghuni di Bandung.

Banceuy Plaza
Salah satu peninggalan Matahari Group seperti yang di Cicadas, jauh sebelum hyperstore semacam Carrefour, Giant, Hypermart, Lottemart dkk bertebaran di Bandung ada yg namanya Rumah Matahari, bagian atasnya seperti department store, bagian bawahnya seperti supermarket plus di basementnya ada sentra kuliner. Dulu, saya dan adik saya termasuk sering diajak makan di situ oleh almarhum ayah, ada 2 tenant favorit kami, yg jual Soto Betawi dan Gado-gado. Saya  lupa sejak kapan Banceuy Plaza ini tutup dan jadi bangunan tidak berpenghuni begitu saja.

Sempat sebelumnya, jumlah bangunan mangkrak lebih banyak lagi, namun melihat pesatnya Bandung beberapa bangunan ada yg segera berbenah, beralih fungsi atau bahkan dirubuhkan. Semisal Sultan Plaza dan Plaza Asia Afrika yg sekarang menjadi hotel, tentu anak 80an dan 90an masih ingat kalau Plaza Asia Afrika pernah jadi mall lux di masanya dengan barang2 jualannya perabot mahal, barang2 kristal dll dengan lift kapsul transparannya plus permainan gokart di rooftopnya.
Plaza Parahyangan sempat juga mangkrak sebelum berbebenah kini menjadi sentra distro dan gelanggang futsal. Saya yakin yg seusia dengan saya pada masa kecilnya sering merengek minta ke sini dulu, ya di sini dulu selain ada pusat belanja Ramayana Robinson, di lantai teratasnya ada Takara Kiddy Land, semacam Time Zone atau Game Master gitu. Buat yg masih ingat, di Takara dulu ada wahana robot, di mana robot tersebut bisa dinaiki dan ada semacam teropongnya, wahana tersebut dipindah ke Riau Junction :).
Ada juga yg naas karena dirubuhkan, seperti Palaguna, Biokop Kiara21 atau Pasundan21.
Sampai anak 90an mungkin masih ingat dengan pusat belanja yg akhirnya tidak bersisa. 2 bioskop besar ada di sini dulu, ada Nusantara Theater dan Palaguna Theater. Mau belanja baju ada Matahari Dept Store yg rasanya dulu paling "wah". Mau belanja barang sehari2 ada Hero Supermarket. Seingat saya, California Fried Chicken di sini dulu jadi tempat makan favorit se-Bandung Raya. Di lantai bawahnya ada tenant2 yg menjual baju, arloji sampai obat2an. Seingat saya, Palaguna mulai mengalami kemunduran sejak munculnya BIP disusul ousat2 belanja lainnya. Sempat bertahan dgn bioskop dan tenantw kecilnya hingga akhirnya menyerah dan kini dirubuhkan.



Ah Bandung...... sejuta kenangan, sejuta kerinduan.
Bahkan tadi pagi ketika lewat salah satu kantor cabang BRI, istri sempet nyeletuk "bisa minta mutasi ke sini engga? Kita tinggal di Bandung aja, beli rumah di Bandung"

I will always love my home town ..
Share:

0 comments: