Monday, October 28, 2013

life as pincapem (1) .. profil bisnis

"coba kamu.. sebutkan titik kritis dalam probing calon debitur Jasa Konstruksi"
Tanya seorang instruktur berlevel GM dalam suatu pendidikan di Jakarta, minggu kemarin...

Wuaduh, apa ya? Maklum selama hampir satu tahun di sini, usaha debitur lebih banyak ke perdagangan, segera tangan diarahkan membuka tablet dan gugling tentang probing usaha jasa konstruksi, eh nyambungnya ke salah satu website sahabat blogger, yang juga pernah menjabat GM di institusi tempat saya bekerja.. Terima kasih tulisannya Ibu Enny, jadi ketambahan deh materi presentasinya hehehe.

Sebagai pimpinan unit kerja kecil suatu bank, yang salah satu pekerjaannya adalah menyalurkan kredit, probing atau pengenalan kepada calon debitur adalah sangat penting untuk dilakukan, hal ini agar pihak bank dapat mendalami 5C's atau hal2 lain dari sang calon debitur tersebut.

Di tempat saya bekerja, kredit yg disalurkan lebih bersifat komersil/produktif yang erat kaitannya dengan dunia usaha, sehingga penting bagi saya untuk mengenal profil bisnis serta titik kritis yang perlu diperhatikan dari usaha tersebut. Beruntung, ketika pendidikan pertama, seorang instruktur yang merupakan wakil kepala audit memberikan berbagai macam jenis profil bisnis/usaha... as we know it, engga saya baca hahahaha, saya baca kalo memang ada calon debitur yang jenis usahanya belum pernah dipelajari.
Tentu sajayang namanya dunia usaha, bermacam2 jenisnya, tidak semua tergambar dalam materi tersebut. Sebutlah salah satu debitur yang mempunyai usaha jasa kepengurusan tambat kapal, hahaha terdengar ribet bukan? Untuk hal tersebut terkadang, kita perlu kombinasi beberapa profil bisnis seperti biro jasa dan perkapalan.
Mengetahui profil bisnis tidak melulu untuk analisa calon debitur, bisa juga digunakan sebagai media marketing ketika berbicara dengan calon nasabah. Dengan mengetahui profil bisnis kita bisa ikut berbicara dalam bahasa yang sama dengan calon nasabah dan selalu menemukan topik pembicaraan ketika sedang dalam proses pemasaran.

Hal lain yang menarik dari dinamika jadi pincapem... belajar profil bisnis..............
Share:

Friday, October 04, 2013

byar pet


bagi yang seri baca berita pasti udah maklum dengan berita kurangnya pasokan listrik di Sumatera... ya, seumur2 tinggal di Pulau Jawa (Bandung - Jakarta - Depok), baru sekarang lah saya merasakan byar-pet (istilah pemadaman listrik) seperti di Medan ini..

Dalam satu hari, pemadaman listrik bisa sampe 3 kali dengan durasi satu hingga tiga jam perpemadaman, kalaupun cuman sekali dalam sehari, durasinya bisa berjam-jam
Sekali dalam hidup saya mengalami pemadaman berjam-jam ketika masih di Bandung sampai 4-5 jam itupun karena insiden gardu yang meledak, tapi ini? dari jam 12 malam hingga jam 3 sore.. luar biasa...
dan kejadian tersebut berlangsung pada hari kerja di lokasi unit kerja yang saya pimpin.
Syukurlah, umat manusia menciptakan barang yang namanya genset, dengan barang tersebut unit kerja saya masih dapat beroperasional (walaupun kemudian mendadak genset tersebut bermasalah, hahaha gejolak dinamika Pincapem.. urusannya dari mengawasi kerapihan baju frontliner sampai ngurusin genset)

Akibat byar-pet ini bahkan beberapa kalangan masyarakat di Sumatera Utara mulai tersulut emosi hingga melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pengrusakan di beberapa kantor pengelola listrik. Bahkan kemarin datang selebaran ke kantor saya, sebuah ajakan untuk berdemontrasi ke kantor perusahaan listrik dengan tuntutan penangkapan direktur perusahaan tersebut, pemeriksaaan terhadap beberapa proyek perusahaan tersebut hingga perangkat pemerintah daerah dan pembayaran kompensasi terhadap masyarakat.

Pemerintah dan perusahaan listrik sendiri menjamin keadaan ini akan berangsur menjadi normal kembali dan stabil pada bulan Desember 2013 ini, artinya setiap masyarakat harus selalu bersiap menghadapi keadaan byar-pet ini sampai 3 bulan ke depan... yang sebetulnya saya sendiri kurang yakin akan betul2 beres Desember ini..... yah semoga apa yang direncanakan tetap berjalan dengan lancar

Sementara saya sendiri harus sedia berjerigen2 solar di kantor serta mati gaya ketika sedang berada di kos .... *sambil nyanyi Lilin-lilin Kecil*
Share:

Wednesday, August 14, 2013

duar!

"Petasan (juga dikenal sebagai mercon) adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, seperti perayaan tahun baru, perkawinan, dan sebagainya. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai isi petasan merupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada kondisi tertentu"
(Wiki)


Umumnya ketika menyambut Ramadhan ataupun Lebaran, menjamurlah pedagang kembang api maupun petasan beserta pembelinya yg nampak asik menyulut petasan, mercon, kembang api dan lain-lain, membuat suasana Ramadhan maupun Lebaran semakin meriah.

Momen tahun ini, petasan kembali membuat berita ketika di Pemalang, sehari menjelang Lebaran sebuah petasan berukuran jumbo (kabarnya mempunyai tinggi hampir 150cm dan berdiameter 20cm) meledak dan menewaskan 1 pemuda dan beberapa pemuda lainnya terluka cukup serius..

150cm? itu petasan apa bom?
Ya, walaupun petasan/mercon/kembang api sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia, tidak jarang "alat hiburan" tersebut malah berbalik menjadi petaka.
Petasan mau dilarang? Nampaknya sulit, sudah menjadi budaya dan tradisi...

Oleh karena itu, sebaiknya penggunaannya sebaiknya se-hati-hati mungkin dan tentunya tidak mengganggu ketertiban atau kenyamanan orang lain.
Saya jadi teringat ketika Ramadhan dulu, ketika ulama di kampung halaman saya, Alm. KH Zainal Mutaqin, yang seketika itu menghentikan ceramah tarawihnya karena menghardik dan bersama jamaah menghambur keluar dari mesjid utk mengejar orang yang tiba2 membunyikan petasan di sekitar mesjid yang bersuara cukup keras. Contoh petasan seperti itu jelas mengganggu ketertiban dan kenyamanan orang lain, terlebih orang yang sedang beribadah. Sudah jelas haram hukumnya untuk menggunakan petasan seperti itu
“Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 41).
Dan sayangnya, tampaknya mayoritas pengguna petasan lebih banyak digunakan untuk mengagetkan orang lain ketimbang untuk menambah kemeriahan suatu acara.

Lalu bagaimana dengan kembang api atau mercon dsb? Apakah tidak seberbahaya petasan?
Tidak! Bagaimanapun permainan tersebut tetap mengandung bahan kimia yang bersifat peledak dan ya, saya sendiri pun pernah mengalaminya.
Tahu mercon air mancur?


(gambar dari http://cindypricilla.blogspot.com)
Entah apa nama lainnya, yang jelas saya sering menyebutnya dengan sebutan air mancur.
Sekilas air mancur mempunyai fisik seperti petasan, bersumbu, namun tidak meledak dan hanya menyemburkan percikan api seperti kembang api berbentuk air mancur.
Tidak meledak? Tangan kanan saya saksinya, ketika saya berumur belasan tahun dan bermain air mancur dengan cara dipegang di tangan (karena tahu tidak meledak) tiba2 ketika percikan apinya habis, si air mancur tiba2 meledak. Alhamdulillah, Allah masih mengizinkan saya memiliki telapak tangan kanan, telapak tangan kanan saya melepuh dan hampir tidak bisa digunakan selama 2 minggu.
Tidak meledak? Boleh tanyakan sepupu2 saya yang mungkin masih ingat kejadian ketika lebaran di Kuningan dulu. Kejadiannya sama dan yang ini air mancurnya lebih besar dengan tinggi hampir 30cm-an (yang saya pegang dan meledak dulu mungkin cuman 10cm-an). Si air mancur tiba-tiba meledak dengan ledakan lebih keras ketimbang yang saya pegang. Alhamdulillah tidak ada satupun di keluarga kami yang ketika air mancur dinyalakan dalam kondisi dipegang oleh tangan. Entah apa jadinya kalau sambil dipegang.
Walhasil, saya sendiri sedikit trauma dengan yang namanya air mancur itu.

Apapun permainan itu, entah petasan entah kembang api entah mercon, tetaplah digunakan dengan hati-hati serta tidak mengganggu orang lain.
Share:

Tuesday, July 30, 2013

KNO

sebagai salah satu penggunanya di hari kedua KNO beroperasi, mari sedikit bercerita tentang bandara terbesar kedua di Indonesia (dan sering diklaim paling canggih)

KNO, merupakan kode IATA dari Bandara Internasional Kualanamu. KNO dibangun untuk menggantikan Bandara Internasional Polonia, yang telah hampir 80 tahun beroperasi, karena pergerakan penumpang di bandara tersebut semakin besar. Polonia didesain hanya untuk menampung pergerakan 900 ribu penumpang/tahun, sedangkan saat ini di Medan, pergerakan penumpang sudah mencapai angka 7,9 juta penumpang/tahun. Oleh karena itu dibangunlah Bandara Kualanamu ini yang mampu melayani pergerakan penumpang hingga 8,1juta/tahunnya.

Dengan total area 1365Ha dan luas terminal 118.930m2, KNO mempunyai runway berukuran 3.750x60m dengan panjang taxi way hampir 5.750m dan luas apron 200.000m2 sanggup melayani pergerakan 10.000 pesawat pertahunnya dan diorientasikan menjadi hub regional Asia. KNO mempunyai berbagai macam fasilitas seperti Baggage Handling System (memudahkan penumpang sehingga tidak perlu ada pemeriksaan sebelum check-in), Common Use Passanger Processing System (sistem yang menginzinkan maskapai untuk beroperasi di counter manapun), E-Gate, Border Control Management System (sistem yang mencegah masuknya WNA yang tercantum dalam daftar cekal), moda transportasi darat (bus, taxi dan Railink) dll.

tulisan2 di atas, saya salin dari flyer yang dibagikan oleh Duta Bandara di Kualanamu
ya, menginjak hari keduanya beroperasi (KNO beroperasi pertama kali tanggal 25 Juli 2013), saya menjadi salah satu penumpang yang hendak berangkat dari Kualanamu ke Soekarno-Hatta, KNO-CGK.
Banyak memang yang menyangsikan kelancaran operasional bandara ini dikarenakan terkesan terburu2 dan dipaksakan, walau akhirnya hal itu ditepis oleh berbagai pihak termasuk menteri BUMN sebagai atasan perusahaan pengelola bandara. Yang menyangsikan rata2 karena melihat ketidaksiapan infrastruktur pendukung bandara (walau di beberapa forum saya lihat ada juga yang menulis ketidaksaiapan faktor aviasinya, wallahualam), hal yang paling besar tentunya masalah transportasi, di mana sebelumnya masyarakat dimanjakan dengan Polonia yang terletak di tengah kota, kini berpindah ke Kab.Deli Serdang, bergeser puluhan kilometer.

Kenyataannya? ya, menjadi kendala...

saya berangkat dari kantor tepat pukul 16.30 ketika jam absen pulang (tenggo). Beberapa bulan sebelumnya ketika bandara belum dibuka, waktu tempuh dari kantor ke Bandara hanya sekitar 50 menit saja, tanggal 26 kemarin? 1,5 jam. Bukan waktu yang buruk sebetulnya, tapi ketika pengantar saya pulang, hampir 4 jam ybs baru sampai di Medan. Tentunya bisa dibayangkan bagaimana jika 4 jam itu terjadi pada saat keberangkatan, mules tentunya..
Jalan ke bandara dari Tj.Morawa pun bisa dibilang tidak terlalu mulus, karena ketika kita kagum dengan jalan yang lebar dan terpisah jalur, jalan tersebut tiba2 menyempit dan menjadi 2 jalur saja.
Pengantar saya, yg kebetulan AO di kantor, bilang sebetulnya penyempitan jalur itu tidak terlalu menjadi masalah, sepanjang mengantarkan saya dan ketika dia pulang jalanan terhitung lancar, masalah mungkin akan timbul kalau tiba2 ada kendaraan besar yang mogok di jalur yang sempit, mau kemana lagi nanti?.. Masalah lalu lintas sehingga macet parah, justru terjadi di daerah Simpang Kayu Besar karena adanya perbaikan Jembatan Sei Belumai. Perbaikan tersebut mengakibatkan adanya sistem buka tutup jalan arah yang berlawanan.
Jalur yang menyempit tersebut terkendala pembebasan lahan, tentu saja, ketika kemarin saya melintas pun sudah banyak spanduk2 dari warga sekitar terkait ganti rugi.
Sedangkan untuk perbaikan Jembatan juga ditargetkan akhir Juli ini selesai, wallahualam, semoga saja benar bisa segera selesai karena saya yakin tanggal 2 Agustus esok lah puncaknya arus mudik ke Kualanamu.


Tampaknya banyak warga sekitar yang penasaran seperti apa jadinya bandara kebanggaan propinsi Sumatera Utara ini, banyak warga yang memadati pintu gerbang bandara atau hanya sekedar nongkrong di flyover-rel sebelum bandara. Jalan menuju bandara kemarin betul-betul padat, baik oleh warga yang hendak menuju bandara, atau hanya sekedar nongkrong, tukang dagang bahkan kereta odong-odong pun ada di jalan menuju bandara. Bandara mentereng yang untuk cek-in tanpa pemeriksaan tentunya menjadi tempat rekreasi tersendiri.
Semoga hal inipun bisa segera ditertibkan.


kereta yang diharapkan sebagai solusi ketepatan waktu pun tampaknya masih belum bisa diharapkan terlalu banyak. Railink, perusahaan patungan Angkasa Pura 2 dan PT.KAI, yang melayani perjalanan Medan-Kualanamu pada kedatangan saya kemarin mengalami keterlambatan, dari jadwal yang seharusnya 20.25 ternyata baru diberangkatkan ke Medan pukul 20.55-an. Untungnya itu kedatangan, bisa dibayangkan bagaimana was-wasnya penumpang yang hendak berangkat menggunakan kereta api dan mengalami keberangkatan? (dalam sebuah broadcast BBM bahkan katanya pernah mengalami keterlambatan hingga 3 jam, wallahualam). Belum lagi stasiun di Medan atau di Kualanamu yang masih dalam tahap renovasi sehingga terasa sangat berdebu sekali dan tampak kurang rapi. Walau begitu, tampaknya AP2 dan KAI terus berbenah kekurangan tersebut, belum lagi rencana kedatangan kereta khusus bandara dan akan diresmikannya oleh Presiden SBY sendiri.


cukup sudah tentang kendalanya.. semoga hal tersebut bisa segera diperbaiki mengingat mulai minggu ini dimulainya arus mudik (jalan ke KNO sendiri merupakan jalur mudik ke kota2 lain di Sumatera Utara)...

lalu bagaimana dengan bandaranya sendiri?
CANTIK! ya, saya kagum dengan tampilan bandaranya, walau masih dalam tahap penyelesaian dan renovasi namun sudah sangat terasa kecantikan, kemegahan dan kecanggihannya. Bahkan sebagai warga Jawa Barat, saya sempet men-twit rasa iri saya kapan Jawa Barat punya bandara megah seperti ini?

Secara umum, Kualanamu terdiri atas 3 lantai, lantai pertama untuk area kedatangan, lantai kedua (tampaknya) untuk area komersil (toko, resto dll) sedangkan lantai ketiga untuk area keberangkatan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan sistem CUPPS dan BHS ini memungkinkan siapapun bisa masuk ke counter area (persis Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta). Di Kualanamu tidak terlihat loket pembayaran airport tax, airport tax dibayarkan langsung di counter check-in dan tercetak dalam boarding pass berbentuk barcode. Barcode inilah yang digunakan penumpang untuk di-tap-kan di E-gate boarding room.

Dalam boarding room, seingat saya ada 12 gate, gate2 awal diperuntukkan penerbangan internasional sedangkan mayoritas untuk penerbangan domestik. Hal ini menjadikan bandara ini berbentuk huruf T, I nya untuk 3 lantai tadi dan - nya untuk boarding room sejumlah 12 gate tadi.
Kemegahan bandara ini juga terasa ketika  pesawat hendak lepas landas, rasanya lama sekali pesawat berjalan di taxi way :), dalam hati saya berujar sambil bercanda, apron-nya luas, taxiwaynya panjang, runway-nya jangan2 ke Polonia lagi..     dan ya, dari runway kita bisa melihat betapa luasnya apron, taxi way serta bandaranya sendiri. Runwaynya sendiri bahkan terlihat lebar dari dalam kabin pesawat. Oya ketika pesawat berjalan di taxi way, saya juga sempat melihat kendaraan pemadam kebanggaan bandara ini (yang sering2 disebut transformers), memang terlihat keren.


Fasilitas umum di bandara ini juga belum terlalu banyak, wajar memang karena masih proses finishing. Jumlah restoran masih bisa dihitung dengan jari, penunjuk arah masih simpang siur, mushola yang terbatas (dan tempat wudhu yang menyulitkan) dan masih banyak hal lain yang perlu dibenahi. Untuk transaksi keuangan, tenang saja di bandara ini sudah beroperasi beberapa ATM dan bahkan sudah ada bank yang beroperasi di sini... Salah satunya tentu bank yang selalu melayani dengan setulus hati :)


Sebagai salah satu gerbang Sumatera Utara, Kualanamu tentunya akan selalu berbenah menjadi lebih baik agar menjadi salah satu kebanggaan negeri ini.. Horas!
Share:

Monday, July 08, 2013

susah kah mengikuti peraturan?

iya.. memang belum terbukti menyebabkan kecelakaan pesawat
iya.. memang beda frekwensi antara HP dan komunikasi/navigasi pesawat
iya.. pesawat ada shield utk medan elekromagnetik
iya.. di Discovery pernah dibuktikan kalo engga ngefek

 ..... tapi susah kah mengikuti aturan yang ada?
sama halnya ketika melihat lampu lalu lintas dalam keadaan merah tapi jalanan sepi, pilihannya ikut aturan atau melanggar aturan meski tahu tidak berbahaya


@a_aldi: Bapak2 kasep penumpang QZ7802 MES-BDO 18.30 tgl 5 Juli kursi 9B dan 9C, lain kali uteuknya dipake ya, masa mau landing BBM-an?
Share:

Monday, May 06, 2013

halo Mei 2013!

jadi apa yang terjadi dengan awal Mei?

aha!
ada tambalan gigi yang copot dan patah
ada dapet NPL
ada sering dapet instruksi yang ga jelas dan mendadak

iya, geraham kanan atas saya entah sudah berapa lai ditambal.. dan kali ini tampaknya yg paling parah..
sudah copot ada gigi yang patah pula.. dengan kondisi belum seberapa patah, ketika waktu ditambal terakhir, dokter gigi sudah menyarankan ke saya untuk mencabut melalui mekanisme operasi (glup!)... sontak saya kaget dan khawatir hahaha... denger kata dicabut saja sudah bikin mules, apalagi ini dioperasi. syukurnya dahulu masih ada alternatif ditambal, yg tentu saja saya ambil tanpa mikir walau harus dateng sampe 3x (tapi kan ketemu Drg. Shearly, ga rugi #modus)
tapi sekarang dengan kondisi yang lebih parah, entah masih ada opsi atau tidak, yg jelas sekarang lagi terasa senut2 dan baru berencana ke drg tanggal 8 nanti (sehingga klo operasi pun pas esoknya libur)..
kondisi gigi yang senut2 ini kontras pula dengan keadaan di kantor, yg membuat saya makin esmosi dan sakit gigi menjadi...


iya, kondisi kantor
di kantor saya yang sekarang.. alhamdulillah walau dalam kondisi ga berpengalaman, engga tau dan harus tanya sana sini, saya hampir mendapatkan semuanya.. saya belajar bersosialisasi dengan nasabah, belajar memperhatikan AO gimana caranya marketing, belajar gimana caranya membuku pinjaman yang dihapus-buku, belajar merestrukturisasi pinjaman, belajar membuku keringan pinjaman, belajar operasional perbankan dengan menjadi supervisor, belajar menghadapi kenyataan target tinggi di depan mata hahaha.. ribet? ya mungkin, nyebelin? ya sedikit.. cuman setelah dipikir2 seru juga, yaaaaa kerja apapun di manapun ada sesuatu yg akan kita pelajari dan ambil hikmahnya
termasuk sekarang belajar gimana rasanya ada rekening nasabah yang kolektibilitas pinjaman-nya jatuh ke NPL.. saya belajar gimana cara menjelaskannya ke pimpinan, belajar gimana cara cepat mengatasinya termasuk belajar menerima kenyataan terkurasnya biaya di neraca karena melonjaknya biaya CKPN
tapi yah.. kerja apapun akan ada selalu resiko dan tantangan yang dihadapi..
semoga NPL saya habis sebelum triwulan ke-2 2013 berakhir

kondisi kantor makin membuat saya agak senewen karena seringnya (akhir2 ini) kantor pusat membuat instruksi mendadak dengan petunjuk dan arahan yang tidak jelas namun harus selesai sesegera mungkin (yg bahkan menyita waktu akhir pekan)...
saya tidak tahu bagaimana pola pikir orang kantor pusat instansi saya sekarang , karena dulu saya selalu ingin dan berpikir gimana caranya unit kerja di seluruh Indonesia tidak repot dan tidak kesusahan dalam menjalankan aplikasi yang saya buat.. kalau sekarang?.. entahlah
bahkan saya menerima instruksi hari Jumat tepat jam 8 malam ketika hendak boarding kembali ke Jakarta.. Ya Tuhan, apa maksudnya?
tapi sekali lagi, sama halnya hal2 yang membuat saya banyak belajar di unit kerja, saya mempunyai banyak tempat untuk bertanya dan dimintai bantuan.. baik teman2 di IT dulu, senior2 saya di logistik yang juga mantan pincapem, pincapem2 lain yang pernah di IT juga dll.. alhamdulillah

ya, kerja di bisnis perbankan itu sangat diutamakan dalam membangun komunikasi.. tidak hanya dengan nasabah/calon nasabah tapi juga dengan rekan2 sejawat...


Share:

Monday, April 08, 2013

just do my best ...

pasca rapat pencapaian target triwulan I/2013, lagi2 atasan saya bertanya keheranan ke saya "kamu kok malah pindah ke hutan belantara yang penuh resiko sih?"
lagi-lagi? iya, saya sudah lupa berapa kali beliau bertanya seperti itu..

ah Bapak... kalau saya bisa memilih, tentunya saya memilih untuk tetap bekerja sebagai pekerja di bidang pendukung bisnis ketimbang terjun langsung ke bisnis.. elmu? kurang, pengalaman? enol.. kerja di Jakarta pulak, di mana pulang2 bisa ketemu anak dan istri
tapi kan yaaa ini bukan perusahaan aki-nini saya (dan lagi2 saya mengucapkan ini).. saya tidak bisa memilih untuk mau ditempatkan di mana, kalaupun ada pilihan, pilihannya hanya ikuti atau keluar dari institusi
saya akan terus berusaha, semampu saya memberikan yang terbaik di manapun saya bekerja ... orang tua saya tidak mendidik saya untuk menjadi orang yang lemah dan manja
ya, elmu saya minim, ya, pengalaman saya enol... tapi apakah itu jadi penghalang untuk menjalani apa yang saya jalani sekarang? tidak.. justru apa yang saya jalani sekarang saya jadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga untuk karir saya ke depan kelak

ah ya, mari kita semua memberikan yang terbaik.. do the best, let God take care the rest..
sambil memberikan yang terbaik.. yuk dateng ke Pasar Swalayan Maju Bersama di Jalan Krakatau Medan
di sana ada stand Britama dan Britama Junio, untuk setiap pembukaan rekening tabungan bisa mendapatkan merchandise yang menarik #promosi

Share:

Saturday, April 06, 2013

komik lokal

tadinya mau mencari makan siang, keluar kost..
berhubung hujan deras turun di Medan, saya jadi urung keluar, alih2 malah nyeduh mie cup (pincapem bergaya hidup mahasiswa)
sambil nyeruput mie cup, saya menyaksikan tayangan menarik di MetroTV tentang eksistensi komik lokal ya.. komik lokal.. kapan terakhir kali anda membeli atau membaca komik lokal? kalo membaca, saya sendiri mungkin masih sering, tapi mungkin hanya yang berupa komik strip seperti kolamkomik-nya Pandji, chickenstrip-nya sepupu saya, Si Juki, Panji Koming, Beny-Mice (btw, Beny-Mice kok ga pernah rujuk lagi? Beny tanpa Mice rasanya ada yang kurang).. untuk yg tipe berseri, hmmmm saya sudah lupa... ya, belum ada yang menarik perhatian saya lagi untuk mwembaca komikyg berupa serial, selain belum ada yg menarik perhatian, rasa2nya harganya lebih mahal ketimbang komik impor...
saya ingat ketika jaman SD-SMP, antusiasme saya terhadap komik lokal sama besarnya dengan komik impor... selain saya penyuka komik, saya juga mempunyai ayah yg suka membaca komik pula.. dahulu, tidak jarang setiap hari minggu pagi, kami (saya-adik saya-ayah saya) menuju Banceuy untuk berburu komik dan menikmati nasi gulenya di Bursa Koran Cikapundung ah ya, di masa itu, rasanya harga komik lokal jauh lebih murah ketimbang komik impor.. sehingga komik lokal bisa menjadi alternatif bacaan, walau boleh dibilang mayoritas komik lokal yang saya baca sebetulnya saya sewa dari taman bacaan saya mencoba mengingat kembali, komik lokal yang dulu sempat saya baca  

Komik Wayang RA Kosasih
RA Kosasih adalah salah seorang yang mempengaruhi kecintaan saya terhadap dunia pewayangan (selain Asep Sunandar Sunarya, maestro dalang wayang golek, Giri Harja III). Komik wayang beliau sangatlah lengkap, dari permulaan Ramayanan hingga penutup Mahabarata, dengan gaya bertutur cerita yang enak serta gambar yang tegas membuat saya sangat menikmati komik2 karya beliau ini... Salah satu koleksi beliau yang saya miliki dan menjadi salah satu favorit saya adalah tentang Baju Antakesuma, baju yang selalu melekat pada tokoh wayang favorit saya, Gatot Kaca.. sedikit bercerita boleh?.. kisahnya tentang Batara Guru yang mendapat ide untuk mencegah Bratayudha yaitu dengan memberikan tumbal pada Kawah Candradhimuka berupa Baju Antakesuma, Batara Guru meminta Batara Narada untuk menjalankan ritual tsb, Batara Narada meminjam tangan Resi Dorna untuk menyampaikan hal tsb, Resi Dorna melalui murid tersayangnya Arjuna meminta Baju Antakusuma. Gatotkaca yg sangat menghormati pamannya tidak kuasa menolak permintaan tersebut walau tahu beresiko kematian karena dicabutnya Antakusuma dari badannya.. Singkat cerita, Arjuna menyerahkan baju tsb. Sementara di Pringgadani, Gatotkaca yg sedang sekarat tiba2 membelah diri menjadi 2 ksatria, R. Bajing Kiri dan R. Tapak Nanggala, yg masing2 memiliki 1/2 kesaktian Gatotkaca. Sementara R. Bajing Kiri berusaha merebut kembali Antakusuma, R. Tapak Nanggala bersama Punakawan yg emosi mendengar permintaan Batara Guru, berangkat menuju kahyangan untuk mengobrak abrik Suryalaya
seru! apalagi adegan mengobrak abrik kahyangan oleh punakawan (mantan dewa, Semar/Batara Ismaya mengobrak abrik bekas rumahnya sendiri)  

Si Tolol
 di saat orang lain terkesima dengan komik Si Buta dari Gua Hantu, saya jauh lebih menyukai Si Tolol. Sebuah antitesa pendekar karya Djair.. Di mana pendekar yang ditampilkan jauh dari kata gagah seperti Badra Mandrawata atau Panji Tengkorak, atau tampan seperti Mandala-Siluman Sungai Ular.. Bahkan seperti namanya, Si Tolol ini justru kadangkala tololnya minta ampun karena dengan fisik seperti anak2, kelakuannya pun kekanak2an.. Namun dengan keajaibannya, Si Tolol sebetulnya mempunyai kebijaksanaan tinggi serta ilmu kesaktian yang luar biasa (gara2 menulis postingan ini, saya sendiri baru tahu kalau Si Tolol ini berguru kepada Jaka Sembung dan Jaka Sembung sendiri merupakan karya Djair). Si Tolol sebetulnya merupakan bangsawan tanah Pasundan bernama Raden Palasara,namun karena segala macam kekurangannya Palasara dikucilkan oleh keluarganya. Justru karena dikucilkan tsb Si Tolol diberikan jalan untuk bisa berguru kepada Jaka Sembung (saya belum pernah baca seri2 awalnya, yang saya baca pas seri tengah2 sampe penutupnya/Putri Ular).
Kisah Si Tolol sendiri dilanjutkan oleh muridnya, Jaka Geledek, yang juga sempat saya ikuti serinya... Jaka Geledek, merupakan keturunan bangsawan Minang (kalo ga salah, mohon dikoreksi), di mana ibunya pernah terpengaruh oleh kaum Siluman Ular. Si Tolol menyelamatkan Jaka Geledek ketika hendak dikorbankan oleh Siluman Ular, sayang ketika diselamatkan Jaka Geledek terlanjur terbujur kaku, dalam kesedihannya karena baru kali ini Si Tolol gagal menyelematkan seseorang, Si Tolol berdoa agar nyawa anak tsb bisa diselamatkan, tiba2 petir menyambar tubuh Jaka Geledek. Karena petir itulah, Jaka Geledek mempunyai kekuatan petir dalam setiap pukulannya, Si Tolol pun mewariskan ilmu2nya pada Jaka Geledek.
Ohya, Djair sendiri sempat membuat komik tentang perjuangan 3 komik pendekar legendaris berjuang melawan kesewenang2an VOC. Di komik ini pun mewakili seluruh unsur daerah dan agama bersatu melawan penjajahan.  

Sawung Kampret
ah, Dwi Koen, salah satu komikus favorit saya karena karya konyol tapi dalemnya (Panji Koming) membuat komik berseri, Sawung Kampret.
Berlatar belakang di masa penjajahan VOC, di masa pemerintahan JP Coen. Sawung Kampret adalah anak dari seorang pendekar di Jawa Timur dan keturunan dari Panji Koming-Nini Woro Ciblon dan Pailul-Dyah Gembil.. Ayah Sawung Kampret sendiri kemudian terbunuh oleh kawanan penjahat, ayahnya sebelum wafat berpesan agar Sawung berguru kepada sahabat ayahnya, seorang pendekar nyentrik di tanah Pasundan. Di tempat Sawung berguru, Sawung mempunyai saudara seperguruan Na'ip. Kemudian hari, Sawung dan Na'ip berkelana untuk mencari pengalaman baru (dari belajar ilmu pengobatan ke Tang Ping San dan mempelajari ilmu pengetahuan dan bahasa ke Dr Van Komplen) . Dalam pengelanaannya Sawung dan Na'ip kerapkali bentrok dengan VOC sehingga membuat pusing JP Coen. Sawung sendiri mempunyai seorang secret admirer, seorang noni Belanda bernama Marietje Van Der Bloemkol (keponakan Van Komplen) yang sayangnya dianggap cintanya bertepuk sebelah tangan karena hanya dianggap adik oleh Sawung dan dipanggil dengan sebutan Dul!
Sawung Kampret sendiri sempat dijadikan sinetron dengan Gito Gilas sebagai Sawung dan Taufik Savalas (Alm) sebagai Na'ip Namun sayang komiknya sendiri tidak terlalu panjang.. padahal komiknya khas Dwi Koen, nyerempet cerita keseharian republik tercinta kita ini

 salah satu yg membantu tersebarnya komik lokal dahulu adalah karena keberadaan TB atau Taman Bacaan.. tentu yang tinggal di Bandung ingat dengan TB.Hendra di Jalan Sabang (masih ada engga ya?).. saya sendiri kalo engga kesana biasanya ke TB yg kebetulan ada di dekat rumah
Share:

Tuesday, February 19, 2013

belajar dan terus belajar

perkreditan.... suatu hal yang jarang saya sentuh, meski sudah 7 tahun bekerja di dunia perbankan.. ironi memang, bankir (pegawai IT yang kerja di bank apa boleh ddisebut bankir?) kok dudul soal perkreditan? .. tapi memang, saya jaraaang sekali menyentuh soal perkreditan, ketika masih di Divisi IT, saya lebih banyak berhubungan dengan core system, front end application serta database.. kalo pun ada yg bergubungan dengan sistem IT perbankan, saya lebih banyak berkutat di remittance ataupun funding.. kredit? hehehe sebisa mungkin saya hindari karena menurut saya agak rumit dan susah memahaminya... ... dan akhirnya, sekarang saya dipaksa untuk memahaminya karena posisi saya sebagai seorang Pincapem di mana kredit adalah salah satu produk yang harus dipasarkan oleh bank demi mencapai laba ... lalu bagaimana saya mempelajarinya? 7 tahun menyentuhnya pun tidak pernah. Sebelum terjun sebagai Pincapem, untungnya saya dibekali pendidikan terlebih dahulu oleh institusi saya tempat bekerja, meski pendidikan yang saya dapatkan rasanya masih kurang (kurikulum yang sbelumnya untuk 2 bulan, dipadatkan menjadi 2 minggu saja).. selain pendidikan, alhamdulillah banyak senior-senior yang saya bisa mintakan pendapat dan berbagi pengalaman serta mengajarkan saya tentang hal-hal yang saya kurang pahami baik soal perkreditan maupun hal-hal yang lain selain daripada itu, saya sendiri memiliki tim yang cukup bisa diajak kerjasama di KCP, sehingga tidak jarang saya juga belajar dari mereka
ya, terkadang ketika melihat sebuah MAK yang berisikan cash-flow, neraca, laporan laba-rugi, karakter nasabah dsb saya masih sering bertanya kepada tim atau AO yang mengajukan ini maksudnya apa? ini dapet darimana? sambil membandingkan apa yang mereka tulis dengan data2 yang disajikan atau fakta2 yang ada di lapangan..

 ya belajar..
selain masalah perkreditan, sebagai pegawai lini terdepan dalam perbankan, satu hal lain yang harus saya pelajari yaitu MARKETING.. ya! hahaha tidak pernah terlintas di benak saya, bahwa akhirnya pun saya bertindak sebagai tenaga pemasar di bank.. entah itu produk kredit, simpanan, e-channel ataupun produk perbankan lainnya.. selama ini saya terlalu lama duduk nyaman di kantor pusat, dengan pekerjaan yang boleh dibilang jarang bersentuhan dengan kegiatan nyata perbankan.. naamun sekarang dunia saya berbalik 180 derajat, saya harus mengalami proses perbankan yang sebenarnya.. apalagi ditempatkan sebagai Pincapem, di mana saya dan tim mencari uang sendiri, menggunakan uang sendiri dan tentunya mencapai target laba yang diharapkan
 it's a whole new world for me 

sulit? mungkin.. kangen sebagai tenaga support? bisa jadi.. tapi seperti yang seperti saya bilang sebelumnya, ini bukan perusahaan aki-nini saya, di mana saya ditempatkan, saya harus siap.. hidup adalah suatu proses pembelajaran, di manapun ditempatkan pastinya akan selalu ada hal yang dipelajari
Share: