Monday, December 14, 2015

KIM

KIM atau Kesenian Irama Minang merupakan salah satu hiburan favorit di Sumatera Barat ketika ada acara2 besar. Tidak heran kalau KIM merupakan acara puncak jika ada suatu pagelaran atau perhelatan acara besar, saking ditunggu2nya bahkan penampil2 band bisa disuruh turun oleh penonton yang sudah tidak sabar hahaha.

Seperti apa sih KIM? Tau permainan BINGO? Yaaa mirip2 itulah. Jadi para penonton yang akan diberikan kupon yang berisikan angka2 dari 1-90, yang ditempatkan dalam deretan 6 baris dan 9 kolom, satu baris diisi oleh 5 angka sedangkan 4 lainnya dibiarkan kosong. Aturan mainnya, nanti akan ada penyanyi yang sambil mencabut angka secara acak dari kaleng yg berisikan angka2 dari 1-90. Setiap angka yang disebut akan dilingkari oleh peserta/penonton dan bila nanti apabila 5 angka dalan 1 baris berhasil dilingkari, pemain maju menghampiri si penyanyi untuk diperiksa keabsahan baros serta angkanya, jika dinyatakan sah maka si pemain akan mendapatkan hadiah.
Hadiah sendiri biasanya bertahap mulai dari yg murah sampai puncaknya yg termahal.

Pada perayaan HUT kantor kemarin, diadakan family day yang ditutup dengan acara KIM. KIM ini betul2 magnet bagi khalayak ramai. Sebelum ishoma, para pekerja dan keluarganya sudah mulai tampak lelah dan seperti ingin pulang karena sebelumnya mengikuti acara jalan santai dan berbagai perlombaan, tapi begitu KIM dimulai semuanya berkumpul kembali dan konsentrasi sambil bernyanyi2 berjoget2 mengikuti dendang si penyanyi, sambil tertawa2 karena nomornya banyak yang meleset, fun.

Kemeriahan KIM dan menariknya KIM menurut saya bergantung pada kemampuan sang penyanyi untuk membawakan acara KIM, entah apakah banyak interaksi dengan penonton, mengajak menyanyi penonton atau melemparkan guyonan2 (lah, emang ngerti? eee alah bisa bahasa Minang saketek2). Pun yg terjadi di acara family day kemarin, sang penyanyi mampu membawa atmosfer yang menyenangkan walau hadiah pemuncak hanya berupa kulkas 1 pintu apalagi kalau sambil memenangkan hadiah, seperti saya kemarin yang lumayan bisa memboyong 1 tea set.

Anyway, selamat ulang tahun ke-120 kantor tercinta, semoga makin sukses dalan BRINOVASI

Share:

Saturday, July 11, 2015

Life as Pinca (1)

Saya pernah bercerita sebelumnya, ketika membaca SK penenempatan kerja yg sekarang, saya heran dan kebingungan "di mana itu Lubuk Sikaping?" terlebih ketika tahu bahwa hampir 65% wilayah daerahnya adalah hutan belantara.
Gimana anak mall ini bisa bertahan?
Tapi Allah Maha Adil, segala sesuatunya ada hikmah positif yg bisa dipetik.
Salah satunya tentang wilayah bisnis tempat kerja saya. Dengan kondisi lebih dari 65% wilayah Lubuk Sikaping (Kab.Pasaman) masih hutan belantara pada awalnya membuat saya shock dan takut "potensi bisnis apa yang bisa digali?". Ah tapi ya ada saja  jalannya, ada saja ceritanya yg menarik.
Dengan kondisi masih banyak hutan, membuat saya kerja melalui atau keluar-masuk hutan. Apalagi kalau sudah on the spot ke nasabah mikro, ada saja hal yang menarik.
Terkadang ketika dalam perjalanan masih suka bisa melihat hewan liar yang berkeliaran, yaaa berbagai macam jenis monyet yaaa biawak dari yang kecil sampai yg besar yaaa ular dari yg kecil sampai kobra dgn panjang 3m yaaa babi liar. Bahkan AMBM (manajer bisnis mikro) atau Kepala Unit pernah bercerita bertemu dengan rusa atau macan tutul.... he????
Inilah yg menarik, kunjungan ke nasabah, saya anggap rekreasi lewat Taman Safari.
Jadi kepala cabang di Lubuk Sikaping juga membuat saya melihat kehidupan penduduk Indonesia yg di dalam hutan tidak hanya melalui televisi. Terakhir saya on the spot ke salah satu nasabah mikro membuat saya berkali2 bertanya kepada mantri (marketing mikro) "ini kamu gak salah jalan? Gak tersesat? Betul nasabahnya tinggal di sini?" Bagaimana tidak? Jalan masuk hutan, ketemu jembatan rusak, bahkan melewati jalan yg putus oleh sungai kecil. Tapi akhirnya betul, saya bisa melihat perkampungan kecil yg hanya dihuni 20KK di tengah hutan, bahkan ketika solat jumat hanya ada sekitar 15 jamaat. Listrik pun belum masuk ke sana.
Subhanallah, Indonesia itu luas.
Ya, segala macam hal akan ada hikmah positifnya.
Share:

Monday, April 13, 2015

TALU

Lazimnya kantor cabang di institusi tempat saya bekerja, biasanya mensupervisi unit2 kerja lainnya, seperti KCP atau Unit atau Kantor Kas yg tentu saja menginduk ke cabang tersebut.

Cabang Lubuk Sikaping sendiri mensupervisi 8 Kantor Unit (unit sendiri mensupervisi kantor Teras, yg saat ini berjumlah 6). Salah satu Unit terjauh adalah Unit Talu.

Secara geografis, Talu sebetulnya sudah masuk wilayah Pasaman Barat. Namun secara lokasi masih lebih dekat ke Lubuk Sikaping, ya walau jarak tempuh ke Talu cukup memakan waktu (1.5 - 2 jam) karena harus melewati daerah hutan lindung Rimbo Panti.

Selain sektor ekonominya yang tumbuh dari perkebunan sawit, daerah Talu ini ternyata mempunyai beberapa objek wisata yang menarik. Salah satunya adalah bunker-bunker peninggalan Jepang. Ya, sepanjang jalan dari Talu menuju Pasaman Barat akan terlihat di kiri kanan jalan bunker2 atau battle station peninggalan Jepang. Sayangnya di sekitar lokasi tidak tersedia informasi yang cukup mengenai tahun pembuatannya, kenapa dibangun di situ dll.

Tapi kalau saya sedikit ngarang sebagai pengamat sejarah Perang Dunia ke-2 #SotoyMode, bunker atau battle station tsb dibangun dikarenakan jalan di Talu merupakan penghubung daerah Pasaman Barat dengan Sumatera Utara. Ya, kalau lihat2 gambar2 dari KITLV, akan terlihat bahwa sejak jaman kolonial Belanda, di Pasaman Barat telah berkembang pabrik2 sawit, selain itu juga daerah Pasaman Barat yang merupakan daerah pantai tampaknya dulu menjadi salah satu titik pendaratan tentara Jepang.

Daerah Talu juga terkenal dengan Gunung Talamau-nya yg juga mempunyai banyak objek2 wisata lainnya,seperti air terjun dan beberapa telaga. Hanya saja untuk objek2 wisata tersebut belum sempat saya kunjungi karena tidak termasuk perlintasan ketika berdinas.
Eh tapi ada wisata unik lainnya yang bisa dicoba, naik mobil langsiran kelapa sawit. Ya, mobil hardtop yang dimodifikasi dengan ban besar serta bak terbuka untuk melewati medan berat dalam rangka ke pedalaman kebun sawit untuk mengangkut kelapa sawit.
Kebetulan juga beberapa nasabah ada yg mempunyai usaha kebun sawit, sehingga pada saat on the spot atau pembinaan, saya menaiki mobil langsiran tersebut. Lumayan, off-road-an pake mobil kelapa sawit.
Share:

Sunday, February 15, 2015

memulai kisah baru

"selamat ya.."
"selamat apa Mas?"
"lu masuk Kanwil Padang di Cabang Lubuk Sikaping"

JELEDARRRR!!! *Kilat siang bolong versi 2.0 (Untuk Versi 1.0 bisa diliat di sini)

Lubuk Sikaping? Di mana itu?
Jadi Pemimpin Cabang? Memimpin ratusan orang? Punya kewenangan kredit yang besar?
*tepok jidat

Betul-betul sama sekali tidak pernah terbayang sebelumnya. Boro-boro jadi pemimpin cabang, ketika mendapatkan SK jadi Pincapem aja kagetnya luar biasa. Bayangkan saja, backgroun IT, lama jadi tenaga support, kini jadi orang bisnis.
Sejujurnya, betul-betul tidak pernah terpikir sebelumnya akan membawa tanggung jawab sebesar ini, terpikir setelah mengikuti assesment kemarin bisa terpanggil kembali untuk dapat bekerja kembali di bidang support. Ya, sejujurnya saya bercita-cita kembali ke Kantor Pusat, 2 tahun rasanya sudah cukup untuk belajar dunia nyata dunia perbankan di KCP.
Tapi rupanya Allah berkehendak lain, per 1 Februari 2015 kemarin keluar lah SK Mutasi yang menyatakan saya sebagai Pemimpin Cabang Lubuk Sikaping. Kaget? Pasti. Kecewa? Sedikit.
Tapi lagi, Allah Maha Tahu. Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Buat kita terasa mengecewakan dan berat, wallahualam justru di ujung kita mendapat hasil yang jauh lebih baik. Insya Allah.
Ya, semuanya adalah proses. Tergantung kita, bagaimana menjalaninya dan semoga bisa kita dapat menjalaninya dengan sebaik mungkin.
Bismillah, Lubuk Sikaping, here i come .....

Eh bentar, Lubuk Sikaping itu di mana?
Hehehe ya ya... 9 tahun berkarir di BRI, taunya cuman cabang Padang, Bukittinggi, Painan dan Sungai Penuh. Jadi, setelah sedikit membaca tentang lingkungan tempat kerja saya yangbaru ini, bisa saya jelaskan kalau Lubuk Sikaping merupakan nama sebuah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pasaman. Dulunya sentra produksi kabupaten ini adalah kelapa sawit, namun karena pemekaran wilayah (menjadi Kabupaten Pasaman Barat), Kabupaten Pasaman yang hampir 70% wilayahnya adalah hutan (menurut Kepala Dispenda-nya lho ya) sekarang fokus di perdagangan, perkebunan dan perikanan.
Kabupaten Pasaman merupakan kota paling ujung di utara provinsi Sumatera Barat, sehingga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau. Dari Padang untuk menuju Pasaman hampir memakan waktu 4-5 jam melewati Pariaman, Padang Panjang dan Bukittinggi (sekitar 2 jam dari Bukittinggi).

Yes, anak kota, tukang ke mall saban minggu ditaruh ke tempat sepi. Ah sudah lah, berpikir positif aja bahwa ini proses pembelajaran dan yang penting selalu memberikan yang terbaik.

Bismillah .............



Share: