Thursday, December 13, 2012

DML, terima kasih

Tulisan ini dibuat dlm perjalanan pulang dari Wisma Proklamasi setelah membereskan dan mengambil barang-barang saya yang terakhir...

Ya, minggu depan saya sudah mulai bekerja di Medan.

Setelah diadakan acara pelepasan oleh divisi, seorang sesepuh divisi menyampaikan sedikit penerangan tentang hijrah. Hijrah atau berpindah, suatu hal yang telah dicontohkan oleh Rasul SAW, hal yang membuat Rasul SAW berpindah dari Mekkah ke Madinah, dari tempat lahir dan tumbuh ke tempat yang belum pernah dikunjungi sama sekali, dari zona nyaman ke  zona tidak nyaman, dari 'kepastian' menuju 'ketidakpastian'. Rasul pun mencontohkan perbuatan meninggalkan comfort zone untuk menebar kebaikan di tempat lain.

Saya sebelumnya merasa berat untuk meninggalkan unit kerja saya yang lama (selain karena faktor keluarga juga), karena saya merasakan kenyamanan di sana. Saya baru 1 tahun berdinas di sana namun saya sudah merasakan ikatan yang cukup kuat. Saya merasakan kenyamanan, kehangatan dan kekeluargaan di sana. Walau ada tantangan tapi saya tetap merasa nyaman di sana.. Didukung dengan pekerja yang solid dan manajemen yang kebapakan membuat tempat kerja saya nyaman
Tapi sekali lagi, mengulang perkataan saya di postingan sebelumnya institusi tempat saya bekerja bukan milik aki-nini saya, saya harus memilih tetap bekerja atau keluar, tidak ada opsi mau ditempatkan di mana. Selain itupula, sesepuh divisi juga menyampaikan bahwa tidak ada yang namanya kebetulan, segala sesuatu terjadi atas izin Allah SWT. Semoga hijrah saya juga sama  seperti Rasul, mendapat lindungan Allah SWT dan membuahkan kebaikan.


DML, unit kerja saya yang lama.. tempat kerja yang nyaman, tim yang solid, penuh dengan kehangatan dan rasa kekeluargaan, manajemen yang kebapakan dan hal-hal baru untuk dipelajari.. Saya bersyukur mendapat pengalaman berharga di sana, ketika saya dituntut untuk lebih teliti dalam bekerja, ketika pertama kali memanage sebuah tim, ketika belajar sedikit sisi operasional dan lain-lain. Saya bersyukur mempunyai manajemen yg kebapakan, mempunyai rekan kerja yg kompak
Semoga jalinan kekeluargaan di antara kita tetap terjaga. Walau kita sudah berbeda unit kerja.. Tapi kita tetap one hearth, one team, pekerja BRI, one goal, memajukan institusi kita tercinta..




(terima kasih gifts-nya teman2)
Share:

Wednesday, November 07, 2012

ketika kabar itu datang

"mas aldi selamat ya.." sapa wakabag di bagian sebelah
selamat apa?.. saat itu saya masih belum kepikiran selamat dalam rangka apa, karena kenaikan grade pun baru saja mau diusulkan, seleksi beasiswa? biasanya juga di-SMS langsung ke pekerja

 "selamat apa ya mbak? saya kok jadi ngeuh" 
"iya, kita berdua dapet surat cinta dari MSDM, diangkat jadi Pincapem"
JEGERRR!!! #KilatSiangBolong

kejadian juga pindah ke unit bisnis..

jujur, saya punya firasat akan dipindah ke unit bisnis  karena beberapa kali bermimpi akan pindah ke unit bisnis, belum lagi sebelumnya teman dekat seangkatan di IT, Wulan, lebih dahulu dipromosikan menjadi pincapem
tapiiiiiiiiiiii tentunya tidak menyangka akan dalam waktu yang secepat ini.. baru saja setahun pindah dari IT ke procurement IT, sekarang harus pindah lagi ke bidang yang betul2 baru untuk saya, unit bisnis, sebagai pincapem (Pimpinan Capang Pembantu) yang tentunya timbul semacam kekhawatiran bagi saya sendiri ... "bisa engga ya?" karena jujur, saya tidak punya background dalam operasional, pinjaman dll di unit bisnis... 13 tahun, sejak kuliah hingga sekarang, lingkungan saya selalu IT, terakhir pun meskipun procurement tapi procurement IT.. dan sekarang? oh wow *koprol* .. is totally new
dan yang lebih shock lagi, lokasinya di Medan... ya, bukan Jakarta, bukan Depok apalagi Bandung... tapi Medan, di sebrang pulau sana

tapiiiiiiiiii saya tentunya tidak bisa protes ataupun mengelak, institusi tempat saya bekerja bukan milik aki ato nini saya, belum lagi ketika menandatangani kesepakatan kerja pada saat awal masuk di sini, saya sudah berkomitmen siap ditempatkan di mana saja dan dalam bidang apa saja..... ya, itu komitmen saya.......
sedikit hambatan tentu ada, keluarga dan pengalaman...
saya punya belahan jiwa, istri dan 2 anak saya yang masi kecil dan imut2nya, saya masih belum tahu akan bagaimana, apakah keluarga akan ikut atau tetap di Depok atau mungkin malah ke Bandung, karena istri masih bekerja dan baru saja menyelesaikan pendidikannya yg disponsori tempat bekerjanya (sehingga kemungkinan kecil untuk resign dan mengikuti saya), selain itu juga entah setelah dari Medan ini akan kemana lagi
pengalaman? ya seperti yang saya sebutkan sebelumnya, 13 tahun semenjak kuliah hingga bekerja, dunia saya tidak pernah jauh dari IT.. pendidikan perbankan pun mungkin dalam kapasitas minimum sejauh yg diberikan saat training calon staf dulu

tapiiiiiiiiiiii saya selalu teringat pesan Ibu saya, jadikan segala sesuatunya sebagai pengalaman berharga entah pahit atau tidak, karena Allah lah yang Maha Tahu yang terbaik bagi umat-Nya.. selain itu beliau juga selalu berpesan agar anak2nya tidak "keok memeh dipacok" (kalah sebelum berperang), segala sesuatunya harus dilakukan terlebih dahulu

Allah Maha Tahu... semoga ini yang terbaik bagi saya dan keluarga



Share:

Monday, April 09, 2012

waktu .. (cerita tentang DML part-01)

waktu ...
sangatlah krusial bagi saya yang tinggal dan bekerja di ibukota, 15 atau 30 menit yang tidak seberapa besar bisa berakibat selisih berkelanjutan menjadi 1 hingga 2 jam.. ya itu lah Jakarta

seperti ketika misalnya pagi ini, seperti biasa senin dinihari berangkat dari Bandung pukul 3.30 pagi (dari Terminal Leuwi Panjang). Biasanya jam 5.15 itu sudah melewati Gerbang Tol Cikarang Utama, pagi ini pukul 5.45 bis baru bayar di pintu tol tersebut
"alamat telat ini sih"
dan terbukti biasanya sampai Slipi Jaya pukul 06.00 tadi baru sampai pukul 07.40. telat? sudah pasti
entah apa yang membuat Primajasa pagi ini telat sedemikian rupa, hingga membuat jam absensi masuk pagi ini pukul 8.13 ..

sebagai pegawai perusahaan yang sangat memperhatikan kedisiplinan soal waktu kerja, jam masuk kerja sangatlah penting.. telat? potong gaji tentunya...
belum lagi di tempat kerja yang sekarang ada semacam moral punishment dengan memasang daftar pegawai yang terlambat perbulan, mulai level pekerja hingga kepala divisi.. cara yg lumayan efektif
oya plus denda yang berlaku di bagian saya, 10ribu rupiah perketerlambatan utk disumbangkan ke uang kas bagian ...

tempat kerja yang sekarang?
iya sudah hampir 3 bulan, sejak awal Desember 2011 saya menempati tempat kerja yang baru.. masih di institusi yang sama hanya berbeda divisi plus berbeda lokasi kerja.. dulu di divisi IT sekarang di divisi procurement/logistik.. sebelumnya di Ragunan, sekarang di Cikini.. dulu buka listing kode program, sekarang kerjaannya nego harga pembelian barang
masih2 nyerempet dunia IT sih (baca: IT Procurement).. cuman kerjaannya beda jauh dengan selama 8 tahun kerjaan ke belakang.. ga pernah terbayang sebelumnya harus berhubungan dengan pengadaan bahkan negosiasi, ya negosiasi, hal yang jarang dilakukan pada saat beli2 barang namun skarang menjadi kerjaan wajib
..... tapi toh hidup ini adalah belajar, segala sesuatunya perlu dipelajari termasuk hal2 yang baru seperti pekerjaan sekarang
termasuk hal manajerial.. karena, alhamdulillah, kepindahan tersebut juga dalam rangka promosi

di tempat yang baru ini pula, mengenal pola kerja yang baru dan tipe2 orang yang berbeda dengan divisi sebelumnya
percaya ga percaya, setiap hari Jumat pagi, setelah divisi ini berdoa bersama.. diadakan standup commedy .. hehehe ajaib ya?

Share:

Monday, March 12, 2012

rindu masalah


Kebakaran..
Krl mogok..
Jaringan listrik padam..http://www.blogger.com/img/blank.gif
jangan2 pt.ka dan kcj sengaja menjadikan masalah sbg kebiasaan #curiga ..

Masalah... Masalah... lagi2 masalah, seakan hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi krl jabodetabek, jangan2 kelak penumpang justru kangen masalah ketika krl berjalan normal.

Sperti halnya tanggal 7 Maret kemarin dan hari sebelumnya ini.. sebelumnya terjadi padam aliran listrik krl di sekitar cilebut-bogor yg menyebabkan krl mengantri (bahkan ada yg sampai berhenti begitu saja dan menurunkan penumpang begitu saja di tengah jalan) dan kacaunya relasi bogor-jakarta pp.. Seakan belum cukup,esoknya, masalah terjadi lagi. 2 krl mogok di sekitar citayam. Akibatnya? Jadwal berantakan, penumpang menumpuk dan berjejal di sebuah relasi..

Krl jabodetabek yg digadang2 sbg salah satu solusi transportasi di ibukota, sudah sewajarnya juga mendapat perhatian pemerintah pusat dan dki, bukan hanya tanggung jwb pt.ka saja.
Ketika Dahlan Iskan melakukan sidak dgn menaiki krl ke bogor, terbersit secercah harapan perbaikan transportasi yg dikelola sebuah bumn ini.
Namun tampaknya harapan tinggalah harapan, sejak sidak tsb masalah tetap menjadi sebuah kebiasaan di krl jabodetabek, lagi2 krl tampak menjadi tanggung jawab pt.ka sendiri

harga BBM mau naik, transportasi massal masih jadi anak tiri.. Ya, saya merindukan pintu ajaib
Share:

Wednesday, January 18, 2012

Arabian F & B

elu makan apa aja selama di sana?

aha! pertanyaan yg kadang sering dilontarkan orang2 pada jamaah haji yg baru pulang, termasuk saya..
makan apa ya?
ya apa aja..
makanan sehari2 ketika sedang di Madinah, Arafah, Mina dan Jeddah disediakan fasilitas catering.. sedangkan di Mekkah dan lain-lain, jamaah haji diganti dengan uang saku dari pemerintah sebesar 1500 SAR.
ketika sedang di Mekkah, tidak heran banyak warung2 Indonesia (di Madinah juga ada sih), atau pedagang kaki lima yang banyak menjajakan makanan khas Indonesia, sehingga ketika di Mekkah, saya masih bisa menikmati bakso, coto makassar atau sayur asem.
hanya saja untuk catering yang disediakan pemerintah, menurut saya harus ada perbaikan dari segi rasa dan cara menghidangkan, karena terkadang plain tanpa rasa atau gosong, tapi jangan pula serta merta ditolak, dinikmati saja

di Arab sendiri saya berkenalan dengan beberapa makanan dan minuman yang sebelumnya belum pernah saya rasakan atau berbeda dengan yang pernah saya makan
misalnya saja nasi kebuli, biasa aja sebetulnya cuman waktu di arab rasa2nya lebih enek lagi karinya
atau kebab, yg di Indonesia dimakan 1 rasanya masih nambah. Di Arab, makan 1 bisa 24 jam ga makan lagi.. ya, saya jadi ingat resto Turki depan masjid di Bakhutmah, subhanallah kebabnya kok jumbo?
untuk makanan, makanan khas sana pernah saya coba di tanah air (tentu dengan porsi yg jauuuhh berbeda)
yang unik dari minuman, di mana saya berkenalan dengan 2 minuman yang belum pernah saya coba sebelumnya.. teh susu dan susu onta
susu onta pertama kali saya coba ketika ada acara ziarah wisata ke daerah sekitar Madinah, harganya 5 SR untuk 1 gelas susu.. kalau di Indonesia mungkin kita kenal istilah susu murni, ini pun susu murni, murni diperes langsung dari onta lalu diperes dan disaring lalu kemudian diminum hehehe tanpa lewat proses masak atau apapun itu langsung glek! .. rasanya? tawar hehehe

yang kedua teh susu, merupakan minuman wajib sehari2 ketika berada di Arab sana.. ketika selesai sholat subuh merupakan waktu paling tepat untuk menikmati minuman ini.. kalau di Indonesia, mungkin semacam teh tarik, teh yang dicampur susu.. cuman memang, susu kental dan teh celup yang digunakan itu berbeda sehingga rasanya pun khas sekali

cara ngeraciknya mudah, bahannya bisa dibeli.. cuman waktu diboyong ke Indonesia dan bikin sendiri.. rasanya kok jadi berbeda ya?

"ada resto fast food engga di sana?" Arab itu bagian dunia juga, yang namanya fast food mah di mana2, bahkan di Arab kita bisa nemu B*rger King, KF* atau Mc* ..
intinya, di sana ga bakal susah kok nemu makanan

elu makan apa aja selama di sana?
pertanyaan yang sama diulang lagi ketika kantor pindah ke daerah Proklamasi, ya seakan2 Proklamasi itu engga ada apa2.. tapi toh setelah di sini dan kenal sama orang2 sini daerah Proklamasi bisa nemu macem2 juga
Share: