Friday, December 02, 2011

Dzulhijjah 1432H

tanggal hijriah?
ada apa dengan Dzulhijjah 1432H?
....... buat saya, ada yang berbeda

pada tahun tersebut, pertama kalinya saya merayakan Idul Adha dengan cara berbeda... ya, saya merayakannya dengan wukuh di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina.. alhamdulillah, Allah SWT memberi satu kenikmatan yang luar biasa pada 1432H kemarin, saya bisa menunaikan ibadah haji, menggenapkan Rukun Islam.. alhamdulillahirabbilalamin..

saya berangkat dari Bandung (Kloter JKS).. maklum, 6 tahun kerja di Jakarta, KTP masih Bandung juga :). Mendaftar sejak tahun 2008, jadi kalau dihitung2 kira2 dapat masa tunggu sekitar 3 tahun.. alhamdulillah, suatu kemudahan, di mana di daerah lain sering terdengar hingga 5 bahkan 7 tahun.. berangkatnya pun bukan bersama istri, melainkan dengan ibunda saya..
Semula dijadwalkan akan berangkat tanggal 18 Oktober 2011 (Koter 38 JKS). Namun tiba2 hari Selasa tanggal 4 Oktober 2011, diberitahu secara mendadak bahwa jadwal dipindahkan ke Kloter 19 JKS tanggal 8 Oktober 2011.. hohohoho, semua tugas di kantor langsung dikebut biar berangkat tidak meninggalkan hutang kerjaan. Alhamdulillah, sebelum cuti tanggal 7 Oktober-nya semua pekerjaan sudah rampung (walau ada sih yang masih minta titipan)..

Sebuah perubahan besar, dari sebelumnya Gelombang II menjadi Gelombang I.. tapi apapun itu, Insya Allah sudah siap untuk berangkat.
Berangkat dari Polda Jabar pada hari Sabtu 8 Oktober 2011, lanjut transit menginap di Asrama Haji Bekasi selama semalam lalu 9 Oktober-nya take-off dari Soekarno-Hatta menggunakan Saudi Arabian Airlines. Sebagai calhaj Gelombang I, saya beserta ibu tidak langsung menuju Mekah, tapi menuju Madinah terlebih dahulu. Di Madinah, selain berkesempatan arbain, calhaj juga berkesempatan melakukan ziarah ke tempat2 di sekitar Madinah, baik ziarah yang disediakan oleh Depag/Mutawiff atau KBIH (kami sendiri mengikuti rombongan KBIH, Yayasan Lentera Barokah).
Setelah 8 hari, berangkatlah Kloter 19 JKS menuju Mekah dari Madinah dengan sudah menggunakan ihram untuk kemudian mengambil miqot di Bir Ali dalam rangka umroh wajib (sehubungan dengan ibadah haji tamattu). Jarak antara Madinah-Mekah kurang lebih ditempuh dalam waktu 7 jam, standar sebetulnya sama seperti Bandung-Jokja, hanya saja karena sedang dalam kondisi ihrom jadi terasa agak berat karena ada pantangan2 yang harus dihindarkan.
Tiba di Mekah, rombongan (1 kloter yang berisikan +/- 400 orang biasanya dibagi dalam +/- 10 rombongan yang berisikan 40 orang per rombongannya) kami beristirahat sejenak untuk kemudian menjalankan umroh wajib. Setelah menjalankan umroh wajib, maka kami dan kloter menunggu datangnya waktu haji. Selama menunggu, calhaj mengisinya dengan berbagai macam kegiatan, entah itu sholat di Masjidil Haram, umroh sunat (KBIH yang saya ikuti sendiri menyelenggarak sebanyak 2x dengan miqot di Jironnah serta Tan'im), ziarah ke tempat2 sekitar Mekkah atau mungkin juga shopping (serius lho..).



Dan tibalah datang waktu haji, bus-bus berseliweran di Mekkah untuk menjemput para calhaj, di luar pondokan calhaj, bus-bus parkir sambil calhaj dikondisikan untuk dinaikkan ke bus, jalanan sendiri tidak seperti biasanya lengang kali ini tampak padat bahkan kadang macet. Jalanan dari Mekkah hingga Mina/Arafah tampak ramai oleh kendaraan atau pejalan kaki.
Tiba di Arafah, kami menempati Maktab-60, setiap calhaj memasuki tenda kloter masing2 untuk beristirahat menunggu waktu arafah tiba esok. Tiba waktu arafah, puncak ibadah haji, semua calhaj khusyuk berdzikir serta memanjatkan doa, terlebih ketika waktu memasuki pukul 12 siang, doa, dzikir serta tangis terdengar di mana2. Subhanallah, suatu momen yang luar biasa, saat ketika para calhaj menjadi haji (amin). Selepas waktu arafah, semua haji bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit 1 malam lalu kemudian dijemput ke Mina. Di Mina, seluruh haji menjalankan ibadah lempar jumroh. Berhubung rombongan kami mengambil nafar awal, kami hanya ada di Mina sebanyak 2 malam saja karena biasanya melaksanakan jumroh pada dini hari.
Apakah ibadah haji telah usai? Belum, ada rangkaian ibadah lain yang harus dilaksanakan, yaitu tawaf ifadah dan sa'i, rombongan kami melaksanakannya setelah beristirahat sejenak di pondokan.

Selesailah rangakaian ibadah haji tamattu kami, artinya tinggal menunggu waktu kepulangan. Sekitar 10 hari kami menunggu waktu kepulangan, dalam jangka waktu tersebut sama seperti halnya ketika menunggu ibadah haji, para jamaah haji mengisinya dengan rangkaian ibadah, ziarah atau jalan2 ke Jeddah.
Tak terasa sudah 39 hari saya di Tanah Suci, saatnya kembali ke tanah air. Sebelumnya, kami transit dahulu di Jeddah menunggu waktu pemberangkatan, lalu kemudian tepat tanggal 18 November dari Bandara King Abdul Azis, Jeddah, kami take off pukul 11 malam dengan maskapai yang sama ketika keberangkatan.

Tiba di Bandung tanggal 19 November 2011 pukul 10 malam, dijemput oleh keluarga (cuman 2 mobil kok yang jemput dan itupun ga full) yg langsung dikomentarin anak yg ikut menjemput "babe gundul" ...

nak, kamu juga gundul kok..........
ah.. betul kata orang, rindu untuk kembali kesana, walau berbagai macam perasaan .. haru merasakan solat langsung menghadap kabah, senang bisa sholat di raudah, bahagia bisa sholat di hijr ismail, rindu ketika mengucap salam di makam Rasul SAW, ada juga sedikit sesal ketika terkena musibah di sana.. dan bahkan kaget, ya kaget ketika sedang transit di Jeddah (17 November 2011) mendapat BBM dari Deputy GM
aldi, selamat ya sudah promosi ke wakabag DML TMT 21 Nov 2011

.............. engg gimana?
Share:

Thursday, September 22, 2011

Museum Perjoangan Bogor

terinspirasi dari seorang rekan tentang kunjungannya ke museum. saya jadi tertarik juga untuk menuliskan pengalaman tentang kunjungan ke museum yang lain (selain yg dulu, Museum BI)

saya berkunjung tanggal 17 Agustus 2011 kemarin, ya ya ya mau ditulis dari bulan Agustus cuman males aja, seperti biasa sebagai salah satu perusahaan BUMN, institusi tempat saya bekerja selalu mengadakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan kegiatan ini wajib diikuti oleh setiap karyawan di kantor pusat (saya kurang tahu gimana yang di daerah, apakah mengadakan juga atau tidak).
berhubung 17-an kemaren jatuh di hari Rabu, sehingga mau pulang ke Bandung pun rasanya tanggung sekali, akhirnya diputuskan saja pulang ke rumah.. sepanjang perjalanan dari Stasiun Tebet, saya berpikir, lah di rumah juga mau ngapain? mau jalan2 juga masih pagi (upacara biasanya selesai jam 8 pagi) dan lagipula jalan2 juga engga tau mau kemana, ke mall? ngapain? lagi Ramadhan... pikiran bergelayut tanpa sadar udah di St.Depok Baru, lalu tiba2 muncul ide gila ya udah lah luntang lantung ke Bogor aja, dengan pikiran mau menyambangi objek wisata.. pertanyaan selanjutnya, objek wisata apa?
AHA! timbul ide sehubungan momennya 17 Agustus maka saya berniat mengunjungi museum perjuangan, salah satunya Museum Peta. Saya ingat ada museum tersebut karena letaknya dekat dengan Pusat Pendidikan Zeni, tempat saya mengikuti Kesamaptaan waktu pendidikan pegawai baru dulu.. tanya teman dan gugling soal trayek angkot kesana, wah saya menemukan museum perjuangan yang lain, MUSEUM PERJOANGAN BOGOR.. berhubung belum pernah liat sama sekali, saya memutuskan untuk ke Museum Perjoangan Bogor dulu baru ke Museum Peta

satu hal yang saya suka dari Bogor adalah klasik! banyaknya koleksi bangunan heritage tersebut ditambah banyaknya pepohonan membuat pemandangan yang asri bagi saya.. selain itu kultur Sunda juga terasa di sini..

setelah tahu jalur angkot (03 + jalan agak jauh) dari Stasiun Bogor berangkat hingga sampai lokasi

lokasinya agak tersembunyi karena dekat pasar serta deretan ruko2.. untungnya waktu itu tanggal 17 Agustus, museum sedang mengadakan acara dan memutarkan lagu2 perjuangan, jadi saya ngeuh posisinya
biaya eksplorasi museum ini (baca: tiket) cukup 3000 saja..
melihat sejarah museum ini, saya jadi tahu bahwa museum ini didirikan pada tanggal 15 Agustus 1958 (usia yang cukup tua untuk sebuah museum) oleh Panglima T.T. III/Siliwangi Kolonel R.A. Kosasih.
di lantai pertama, berisikan koleksi2 senjata, kumpulan kliping koran serta arsip-arsip jaman revolusi dulu, selain itu juga ada patung serta foto lukisan dari Kapten Muslihat, seorang pejuang Bogor yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Bogor (jalan tersebut juga ternyata merupakan tempat beliau menghembuskan nafas terakhirnya ketika iring2an pasukannya disergap sekutu persis di Taman Topi)

salah satu potongan kliping yang menarik adalah tentang Nyi Raden Moedjasih Jusman Sarkani, seorang pejuang wanita yang ikut difoto dalam pengerekan Merah-Putih saat Proklamasi di Pegangsaan Timur 56 dulu


bangunan museum ini terdiri dari dua lantai, selepas lantai pertama, saya beranjak ke lantai dua yang hampir sama dengan lantai pertama berisi koleksi senjata, bendera, baju serta arsip-arsip perjuangan dulu.. dan hebatnya, semuanya asli bukan replika.. hal ini membuat saya sebagai pengunjung bisa merasakan atmosfir perjuangan dulu.. oya museum juga mempunyai koleksi2 diorama pertempuran di sekitar Bogor dahulu..
di lantai 2, senjatanya lebih bersifat lokal, kalau di lantai 1 isinya senjata rampasan sekutu atau Jepang seperti bren, M1 Garand.. di lantai 2 koleksi senjatanya beraroma made in Indonesia baheula, seperti granat sumbu, keris, tombak dll

ah.. mari kita bercerita dengan gambar saja untuk melihat koleksi-koleksi museum tersebut

salah satu bendera milik pejuang Kota Bogor yang dibawanya pada saat Long March Divisi Siliwangi



Merah-Putih pertama yang dikibarkan di Karesidenan Bogor setelah dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan



baju pejuang dan palang merah, di sebelah baju palang merah yang berwarna putih (terhalang kayu) ada bendera Merah-Putih yang digunakan oleh palang merah untuk menutupi jenazah pejuang yang wafat ketika pertempuran sehingga terdapat bercak2 darahnya



koleksi foto Pabrik Senjata di Cisaat Sukabumi Tahun 1945-1950



arsip-arsip (asli) jaman revolusi dahulu, seperti surat kawat, maklumat, surat perintah dll




surat kenaikan pangkat Mohammad Toha


berhubung baterai BB udah agak soal, jadi tidak banyak foto yang saya ambil.. namun ada buku yg cukup klasik waktu saya mengunjungi perpustakaannya

familiar? *grin*

selepas dari Museum Perjoangan Bogor, saya melanjutkan ke destinasi selanjutnya Museum Peta...
sayang sekali, ketika sampai di sana saya bingung masuk darimana, pintu gerbang utamanya sendiri tertutup rapat, padahal dalam nuansa peringatan kemerdekaan seperti itu harusnya dibuka lebar2.. setelah gugling, baru saya tahu bahwa untuk berkunjung ke museum ini minimal harus ada 25 orang pengunjung dengan biaya adminstrasi 2500 rupiah per pengunjung
hmm sayang sekali, padahal kalau bisa masuk siapa tau bisa bertanya2 soal Letda Gunadi atau Sersan Dori, pelatih kesamaptaan saya dulu, dan diajak mereka untuk snapling lagi di Lawang Gintung "BEEE ERRR IYYYYY" *syutttthhhhhhh*
Share:

Tuesday, September 13, 2011

krlku sayang.. krlku malang..

sudah bukan menjadi rahasia kalau sarana transportasi publik dan massal di negara ini carut marut dan kacau balau..
pemerintah seakan menganak tirikan transportasi publik/massal dan lebih menganakemaskan pengguna kendaraan pribadi.. ketimbang memperbanyak bus angkutan umum yang baik, bersih dan layak, pemerintah lebih suka memperlebar dan memperbanyak jalanan

salah? tidak.. tapi harusnya diprioritaskan sama, bahkan lebih..

contoh paling jelas? tentu saja KRL.. Kereta Api Listrik di Jabodetabek
suatu sarana transportasi publik/massal yang ada sejak tahun 1925 ini seakan kalah oleh pembangunan infrastruktur jalan.. ketika dibangun jalan layang Antasari, KRL hanya merubah jadwal express menjadi ekonomi AC, tidak ada perubahan yg signifikan
segala masalah yang terjadi di KRL (baik keretanya, persinyalan dan lain-lain) pun tampaknya tidak mengalami perbaikan yang berarti.. sehingga "masalah" tampaknya sudah bisa menjadi makanan sehari-hari para komuter

seperti halnya pagi ini, ketika sampai di Stasiun Depok melihat tumpukan masa di peron 1 dan 2, feeling udah ga enak.. cek linimasa twitter, betul juga.. "sedang ada masalah lagi"
@krlmania: Krl eko panas mogok di citayem. Krl di blakangnya trhambat

ah ya sudahlah..
lagi2 hari itu harus dilalui dengan berdesak2an di KRL yg bertiket 6ribu tersebut, yang judulnya AC tapi tidak dingin sama sekali karena saking penuhnya bahkan pintu pun tidak menutup.. dan tentunya kadang berjinjit karena untuk menjejakkan kaki dengan nyaman pun susahnya minta ampun..
untungnya kejadian dulu tidak terulang lagi.. masih bisa turun di Pasar Minggu, masih bisa absensi pukul 07:29:40
alhamdulillah!



ah iya... saya belum mengucap
SELAMAT IDUL FITRI 1432H
TAQABALALLAHU MINNA WAMINKUM
JA'ALNALLAHU MINAL ADIZIN WAL FAIDZIN

Mohon Maaf Lahir dan Batin
Share:

Monday, July 18, 2011

tukang cukur newbie ...

hal tersebut belum terlintas di pikiran saya, waktu melihat sebuah barbershop baru dalam perjalanan pulang (Stasiun Depok ke Kota Kembang Raya)
yang terlintas cuman
"duh rambut udah gondrong"
"mulai ga enak"
"tukung cukur langganan di benhil kejauhan"
"tukang cukur yg deket stasiun ga pernah buka lagi"
"eh tukang cukur deket rumah nih"


mangkanya ketika berjalan dari stasiun, saya pun langsung membelokkan diri ke barbershop tersebut..
barulah muncul pikiran "tukung cukur newbie nih..." ketika melihat si kapster (yg juga ownernya) memegang gunting serta cara mengguntingnya yg kasar
ronde pertama, si kapster bilang sudah menyelesaikan pekerjaannya.. tampak lumayan walo juga tampak kurang rapi
ronde kedua, meneruskan ronde pertama karena si pelanggan, saya, merasa tidak puas dengan hasilnya.. hasil ronde dua? jauh lebih jelek daripada ronde pertama
ronde ketiga? rambut nyaris botak dan itupun "nyaris botak yang tidak rapi"
ah sudahlah daripada plontos, sesi pencukuran saya cukupkan sampai "nyaris botak yang tidak rapi" saja
bahkan ketika si kapster menawari sesi pijat pun, saya katakan "tidak!" .. salah potong rambut tidak masalah, salah urat dan saraf ya gawat...



ah ya.. saya rindu barbershop langganan2 saya.. hasil rapih, ngobrol pun bisa dengan bahasa daerah.. asa di lembur
jadi agak gundul saya sekarang bukanlah disengaja, tapi faktor tidak disengaja dan kecelakaan...
Share:

Tuesday, June 14, 2011

Antareja Antasena: Jalan Kematian Para Ksatria

hehehe sekian lama engga baca buku (lebih sering ngomik) sejak beli buku2 Perang Dunia-II, sekarang beli buku lagi.. tentang budaya lokal bangsa, wayang.. yeah, saya suka sekali dengan wayang..

kesukaan saya terhadap wayang tumbuh sejak jaman masih SD, ketika Pak Asep Sunandar Sunarya (dalang wayang golek terfavorit saya) dan rombongan Giri Harja III-nya kerap tampil di TVRI Bandung.. saya akui, pertama kali suka wayang karena kepandaian Pak Asep membawakan kisah wayang yg dibumbui adegan2 kocak punakawan serta kelincahan tangan Pak Asep dalam menggerakkan boneka2 kayu tersebut.. saya ingat, bahkan ketika sudah sampai adegan konyol punakawan (Semar, Astrajingga, Dewala, Gareng), saya bisa sampai terpingkal2 dibuatnya
terlebih lagi ayah saya dulunya gemar membaca komik2 RA Kosasih (yg akhirnya menurun ke saya juga), sehingga dulu saya kerap diceritakan kisah2 wayang

sekarang.. selain menyaksikan pagelaran wayang golek dan membaca komik2 RA Kosasih, saya jadi tertarik untuk mebaca novel2 wayang karangan Pitoyo Amrih dan akhirnya dipesanlah 2 novel beliau tsb, yg pertama The Darkside of Gatotkaca dan yg kedua ANTAREJA ANTASENA, Jalan Kematian Para Ksatria



kisah tentang saudara seayah beda ibu sang ksatria Pringgodani, Gatotkaca.. Antareja dan Antasena, tokoh pewayangan yg hanya muncul di wayang Indonesia (jadi kedua tokoh ini adalah tokoh wayang yg Indonesia banget! :D)..
Antareja, hasil pernikahan Bimasena dengan Dewi Nagagini, putri tunggal Hyang Antaboga, penguasa alam bawah tanah pewayangan..
Antasena, hasil pernikahan Bimasena dengan Dewi Urang Ayu, putri Batara Baruna, penguasa samudera
dua tokoh yang diceritakan sangat sakti ini dihadapkan pada takdir keinginan dewa2 Jongringsaloka agar tidak ikut dalam perang Baratayudha karena dikhawatirkan bisa menewaskan lawan2nya hanya dalam hitungan detik, sehingga menurut para dewat hal tsb sangatlah tidak adil..

tapi entahlah, saya pikir awalnya buku ini akan fokus menceritakan kisah Antareja dan Antasena, namun kok makin melebar ke kisah kresna (bahkan rasa2nya kresna lebih byk diceritakan ketimbang judul bukunya), Samba dll..
tapi tetap, novel ini cukup menarik mengisahkan kejadian2 di Kurusetra pra-Baratayudha.. siapa sangka, walo sodara seayah, Gatotkaca dan Antareja pernah berselisih paham dan bertarung hingga 2 hari 2 malam.. siapa sangka, Kresna sang titisan Batara Wisnu mengakui kesaktian Antasena melebihi dirinya..

di novel ini, saya suka sekali dengan tokoh Raden Antasena.. yg dalam novel diceritakan bisa merubah dunia wayang semudah membalikkan kedua tangannya.. dengan kesaktiannya yg luar biasa, Antasena adalah tokoh yg sangat santai, memandang hidup dengan sangat ringan, sikap bebas bahkan nyaris slengean.. suatu tokoh yg jarang ada di dunia wayang.. dan ketika mengetahui takdir kematiannya yg diinginkan oleh para dewata, Antasena pun menerima dgn lapang dada dan santai sekali, padahal kalau mau, mungkin Antasena bisa mengobrakabrik kahyangan serta mengajukan protes

wayang dengan sejuta kisahnya memang selalu menarik untuk selalu disimak..
kapan ya ada pagelaran live lagi dari Giri Harja-III? (terakhir nonton ketika ultah Persib)
Share:

Tuesday, May 31, 2011

balada prajurit



ketika terjadi miskomunikasi di lingkungan perwira tinggi, biasanya prajurit lah yang jadi tumbalnya...
ah tapi, prajurit adalah garda terdepan dalam pasukan.. harus siap dalam kondisi dan situasi apapun.. komandan bilang kanan maka kanan, komandan bilang kiri maka kiri.. prajurit untuk sementara memberi masukan dan saran saja dulu..

walau itu tumbal itu menghabiskan energi dan 400 ribu rupiah.. hadeuuuhh
Share:

Thursday, May 19, 2011

cuti dadakan nasional



tanggalnya udah lewat, tapi berhubung dikasih taunya mendadak jadi ya baru sempet posting sekarang..

semua orang se-Indonesia se-Raya pasti udah tau, ketika tanggal 13 Mei 2011 kemarin ada semacam, mmm yaaa mungkin kalo bahasa gawulnya "keterkejutan dan kebingungan nasional" bagaimana tidak? Pemerintah yang menjadi nahkoda negara ini secara mendadak mengumumkan bahwa tanggal 16 Mei 2011 diadakan 'Cuti Bersama'
bagaimana engga terkejut? .. semula pemerintah membatalkan keputusan soal cuti bersama pada saat harpitnas sekarang tiba2 jadi cuti..
bagaimana engga bingung? .. apa yg diumumkan pemerintah hanya berlaku untuk lembaga atau instansi pemerintah saja atau berlaku untuk semua? lalu bagaimana untuk kantor2 lain? badan2 swasta? dsb

saya sendiri ketika pulang kantor hari jumat masih bingung, entah kantor ikut2an cuti bersama atau tidak, karena biasanya kalau memang ada cuti bersama atau hari libur di luar tanggalan kalender, Divisi SDM akan mengeluarkan semacam surat keputusan atau pemberitahuan...
lah ini yg mimpin negara aja semacam masih labil ga jelas, baru ngasih keputusan sore hari, weekend pula... masih mending kalo di kantor2 atao instansi2 lain masih ada pengambil keputusannya, kalo engga?
dan ketika malam hari, akhirnya di twitter rekan2 kerja beredar kabar bahwa Divisi SDM di kantor saya bekerja sudah mengeluarkan keputusan resmi bahwa 16 Mei 2011 dijadikan cuti bersama dan di hari minggu-nya pun atasan langsung mem-broadcast SMS ke rekan2 satu bagian perihal cuti bersama di kantor..

sebagai seorang kuli IT di bank, saya tahu betul pentingnya kejelasan libur atau engga terkait kegiatan perbankan, terutama yang berhubungan dengan kliring dan RTGS.. apakah di bank perlu diset sebagai libur yang artinya kliring dan RTGS tidak akan berjalan atau pencairan kliring warkat dipending dsb, untuk tanggal 16 Mei kemarin BI sempat menyatakan libur walau akhirnya menyatakan berjalan ...
dan saya jadi ngakak waktu baca tweet rekan kerja saya "Pemrnth yg anh.Dikira bank2 ini pedagang kaki5 kali,bs tu2p senak2nya.. :)"

saya sendiri kurang gitu suka dengan yang namanya cuti bersama.. cuti itu kan hak pribadi, kapan mau digunakan ya suka2 kita, setahun dijatah 12 hari cuti yang artinya ya mesti bisa mengatur2 untuk meliburkan diri sendiri dalam 12 hari tsb.. seperti misalnya ada rekan kerja yang jarang sekali ambil cuti, tapi di awal tahun ternyata keluar negeri selama 10 hari lamanya

lalu bagaimana dengan dengan 3 Juni nanti? wallahualam, saat saya ngepost tulisan ini pemerintahnya sendiri masih bingung..
tapi keterlaluan aja kalo tiba2 dijadikan cuti bersama tapi diumumkan tanggal 2 jam 11 malem
Share:

Monday, April 25, 2011

spanduk tidak mampu



pemerintah makin gencar masang kampanya BBM non subsidi, dari bikin spanduk di tiap SPBU bahkan sampe penawaran BBM Non Subsidi dari petugas SPBU-nya

tapi saya pribadi (dan istri), selama make premium masih diperbolehkan (walo dengan tektek bengek quota, pengaturan dsb) ya jojon (sebutan utk si tua genio putih) saya masih saya kasih asupan premium..
tapi kalau ternyata nanti memang diatur pengguna mobil pribadi mesti wajib pake pertamax dan tidak diperbolehkan lagi menggunakan premium yaa saya juga pasti akan mengikutinya (tentu dengan penghematan sana-sini), walo saya sendiri belum yakin pengaturan BBM non bersubsidi ini akan lancar dan tepat sasaran.. maklum, orang2 sini biasanya adaaaa aja cara untuk ngakalin peraturan
Share:

Tuesday, April 19, 2011

perintah bingung



kadang suka muncul perintah aneh di kantor, yg suka bingung pegawai
"buat apa sih?"
"mesti diapain?"
"not my skill"
"ini sih ga usah dikerjain"
dsb dsb.

seperti halnya kemarin, ketika disuruh ngetes aplikasi yg sudah berjalan lancar 2 bulan atau bahkan aplikasi yang sudah berjalan 8 tahun hanya karena si aplikasi mau ditampilkan di hadapan petinggi2 ..
lalu apa yg mesti saya tes? apa yg mesti saya coba?

tapi pertanyaan2 saya toh dibayar lunas dengan kalimat "ini perintah" .. ya sudahlah

atau ada juga wacana baru untuk membuat jadwal jaga di bagian saya, sehingga setiap hari kerja (atau mungkin juga nanti include hari libur.. mungkin..) ada yg stand-by hingga pukul 10 malam, tentu dengan kewajiban esoknya tetap datang 7.30 pagi
berbagai opini baik yg mendukung (mendukung sih biasanya dari level manajemen sendiri hahahaha) ato menentang segera berkembang
saya pribadi, sedikit agak menentang, bukan karena jaga malamnya.. tapi lebih bersifat ke jobdesc-nya.. "mau ngapain?".. katanya dibutuhkan QA yg selalu stand-by jaga2 jikalau tiba2 pengembang mengembangkan aplikasi dadakan dan harus di-deploy segera
tapi tentu muncul pertanyaan lagi.. "lah kalau tiba2 yang dites bukan bidang keahlian saya gimana? saya biasanya tahu dan ngetes nganu terus tiba2 disuruh ngetes ngini.. gimana? apa saya mesti belajar dulu baru ngetes?"
pertanyaan ini dijawab dengan berlibet2 dan muter2 ketika saya tanyakan.. jadi saya ga bisa nangkep inti jawabannya

tapi pertanyaan2 saya toh dibayar lunas dengan kalimat "ini perintah" .. ya sudahlah
Share:

Tuesday, April 12, 2011

flu



kalo udah flu, menyebalkan sekali..
awalnya cuman meler doank, udah gitu biasanya lanjut bersin2, udah gitu ditambah sama batuk.. terakhir, kompilasi deh sama idung mampet
kalo cuman 1 minggu mungkin ga masalah.. yg beginian biasanya hinggap di badan sampe 1,5 bulan

ah menyebalkan
Share:

Tuesday, April 05, 2011

transportasi publik dan saya.. tadi pagi

saat ini saya ingin ngedumel masalah transportasi publik..
penyebabnya?
ini nih

KRL Ekonomi?
bukan.. ini bukan KRL Ekonomi, ini KRL AC Ekonomi Bogor-Jakarta
kok bejubel gitu?
itulah yang bikin saya ngedumel

seperti biasa, saya salah seorang pengguna KRL AC Ekonomi yang berangkat dari St.Depok dengan tujuan St.Pasar Minggu pada saat keberangkatan ke kantor pagi2.. pagi ini, sedikit dikejutkan dengan banyaknya orang di peron 1 dan 2, suatu hal yang jarang saya lihat.. perasaan udah ga enak, jangan2 orang2 ini mau naek KRL AC Ekonomi juga.. padahal, biasanya ga sepenuh itu..
dan benar saja.. ketika KRL AC Ekonomi Bogor - Jakarta itu datang, bagaikan melihat gerobak berisi ikan pindang.. penuh sesak, bahkan sampai pintu2nya pun tidak ditutup karena banyak penumpang yang bergelantungan (di tempat turun, bahkan saya baru tahu ada yg sampe naek ke atap), biasanya ketika kereta berhenti di St.Depok, KRL ini paling cuman ditambah 3 orang perpintunya, tadi pagi? sampe 20 orang perpintu.. dengan keadaan sudah berjubel, ditambah pula ratusan orang... Ya Tuhan, sebetulnya enggan untuk naik, tapi apa boleh buat, waktu sudah menunjukkan pukul 06.20 (terlambat 15 menit pula dari harusnya berangkat 06.05)
dan ketika saya turun di St.Ps Minggu, makin terlihat isi KRL makin menggila, bahkan gerbong khusus wanita yang ada di ujung rangkaian pun sudah dimasuki pria.. ck ck ck

lagi-lagi, transportasi publik yang menjadi tumpuan banyak masyarakat kembali mengecewakan.. bagaimana masyarakat mau beralih dari moda pribadi ke transportasi umum jika transportasi umumnya pun seperti itu
..kenyamanan..
..keamanan..
..ketepatan waktu..
hal-hal yg vital dalam transportasi publik dan sayangnya belum mampu dipenuhi oleh transportasi publik di negara ini.. entah angkot kek, bus kota kek, metromini kek, busway kek, KRL kek.. semuanya mentah

saya jadi iri dengan transportasi publik yang ada di Singapura, ketiga hal vital tersebut mampu dipenuhinya.. untuk urusan kenyamanan, saya baru lihat ada orang tua yg dengan santai dan tenangnya membawa bayinya dalam kereta bayi kedalam bus atau MRT ketika jam sibuk, di sini? cis jangan harap saya bawa2 si adin pas jam pergi/pulang kantor naek busway/KRL.. keamanan? buang sampah pun enggan apalagi berbuat kriminal.. ketepatan waktu? predictable.. dibilang transportasi datang 5 menit lagi ya bener 5 menit lagi ada

tapi ya itu di Singapur, yg ngurusnya mungkin ga seruwet tempat segede Jakarta atau bahkan Indonesia.. tapi sebagai pengguna transportasi publik, tentunya boleh donk saya berharap someday negara ini berpihak dan memanjakan pengguna transportasi publik (walau entah kapan)..
tentu saya boleh berharap ketika jam pergi/pulang kantor busway cuman menunggu 5 menit dan tidak berdesak2an.. tentu saya boleh berharap kedatangan KRL pas sesuai jadwal dan bisa duduk dengan nyaman.. tentu saya boleh berharap bisa menjangkau tempat2 terntu dengan menggunakan transportasi publik yang nyaman dan tepat waktu

... semoga
Share:

Monday, March 14, 2011

tentang rumah dan homesick

ya.. homesick, penyakit rindu rumah
ternyata ini bisa terjadi pada siapa saja dengan latar apapun juga

alkisah,
sekarang ini sedang proses renovasi rumah yg baru saja selesai serah terima dari pihak developer yg bikin kecewa itu ke pihak saya walo dengan segudang komplain ini itu
lalu setelah acara serah terima selesai, saya dan istri yang memang sudah berencana untuk merombak rumah (lebih tepatnya menambah beberapa bagian) langsung membuat perencanaan segera untuk meneruskan perombakan rumah (aha! dan penjebolan rekening pun dimulai), budgeting dimulai, denah baru dirancang (no, kami tidak menggunakan jasa arsitek, itu meraba2 sesuai hati... dan dompet) dan terakhir pekerja pun dipilih

untuk urusan 1 dan 2 beres (hehehe beres mengencangkan ikat pinggang), skip menuju yang ke-3.. pemilihan tukang.. tadinya sih berencana mencari pemborong yang memang berdomisili di Depok (tentu dengan rekomendasi kenalan2) tapi setelah urun rembuk dengan orang tua juga, dipilihlah tukang yg biasa mengerjakan rumah keluarga di Bandung.. selain saya kenal dengan orangnya, saya sendiri pun tahu dengan hasil kerjanya (walau bukan dengan sistem borongan tapi upah harian)
tibalah waktunya proses renovasi seminggu yang lalu.. si tukang bawa 3 orang anak buah, jadi total 4 orang yg mengerjakan rumah, saya bawa sendiri dari Bandung beserta kompor gas, tabung gas, 1 kardus mie instan, beras dll untuk keperluan konsumsi para tukang tersebut dan mulailah mereka bekerja keesokan harinya
.... banyak perbedaan lingkungan kerja mereka ketika di Depok dengan di Bandung rupanya, salah satunya palakan tukang angkut material yg selalu meminta Rp. 10.000 acapkali mengantarkan barang "a, di dieu mah si tukang angkut material teh sok mentaan duit wae, kedah sapuluh rebu deui.. mun kuurang teu dibere teh manenhna menta mun henteu ngadagoan nepi dibere" (a, di sini sih tukang angkut material selalu minta uang melulu, mesti sepuluh ribu lagi.. kalau tidak diberi mereka maksa atau menunggu hingga diberi).. pemaksaan tips.. tapi utk yg satu ini ya sudah, dimasukkan dalam anggaran pembelanjaan material saja
dan tentu saja perbedaan harga material.. yang menurut si tukang.. harga material di Depok lebih mahal ketimbang di Bandung.. ambil contoh, pasir yg harganya bahkan bisa sampai 1x lipat dengan di Bandung.. ah! maka ikat pinggang makin dikencangkan..

dan.. kabar yg terbaru dari si tukang, 3 orang rekannya sakit demam.. alamaaaakkk.. padahal baru 1 minggu
dan penyebab demamnya? ga betah alias homesick
ah tukang bangunan pun manusia bisa homesick juga.. cuman ga nyangka aja dalam waktu 1 minggu mereka sudah kangen rumah dan ga betah lagi, bukannya mau membandingkan sih, tapi kalau melihat para tukang di rumah yg lain.. kondisi mereka kayaknya ga lebih baik dari para tukang di tempat saya.. saya menyediakan kompor +rice cooker lengkap dengan beras, mie instant dan lauk pauknya, untuk uang rokok.. 2 hari sekali 50ribu menggelontor untuk beli rokok
ah ya sudahlah.. kabar terakhir lagi dari istri, si tukang yg membawa 3 rekannya pulang, esok akan kembali dengan 3 rekan yg baru.. semoga bisa lebih lancar lagi dan tahan banting


ah tapi dompet ini, betul2 di kuras *diam di pojokan*
tapi kalo pesan dari seorang senior di kantor, Mbak Nur, "aldi kalau dalam kehidupan rumah tangga, siap2lah 5 tahun pertama hidup dengan kondisi pas2an dan 'agak kacau'.. 5 tahun pertama itu fase awal menata agar segalanya lebih baik".. amin, semoga ke depan segala sesuatunya lebih baik lagi

rumah lain yg sekarang 'agak kacau kondisinya' adalah rumah kami di dunia maya, nadi.web.id yg kondisinya mangkrak ga karuan, account hosting sudah habis masa berlakunya tapi si hosting susah sekali untuk dihubungi untuk masalah pembayaran dan aktifasi ulang.. pindah? account lama expired gimana pindahnya? arrggghh ...

ps: gambar dari sini
Share:

Friday, March 04, 2011

cukur


+ mau digimanain mas, rambutnya?
- potong pendek aja bang



- koq ga ada perubahan ya bang?
+ kan katanya "potong pendek"
+ saya cuman motong 0,005cm


kadang setiap kali ke tukang pangkas rambut suka bingung kalo ditanya "mau digimanain?"
saya bukan orang yg hapal nama2 model rambut atau pengikut trend rambut terkini
kalo pangkas rambut pengennya jadi agak pendek tapi ga terlalu cepak tentara.. dan bilang hal yg seperti inilah yg susah sama sang capster
bilang panjang lebar gitu tar disangka cerewet dan hasilnya belum tentu jadi kayak yg diingini
seperti semalam ditanya gitu lagi.. ya jawabannya "kayak biasa aja", padahal belum tentu si capster inget yg kayak biasa itu seperti apa hehehehe
dan capster semalam pun bukan capster yg sebelumnya mangkas rambut

dan hasilnya?
agak kurang puas sama potongan yg sekarang.. rada2 tentara lagi

ngomong2 selama di Jakarta dari tahun 2005, kenapa tiap kali ke tukang pangkas rambut, yg punya dan yg mangkas selalu orang Sunda?.. dari yg biasa2 aja waktu di Kp.Baru, yg ber-AC di Benhil sampe yg mahalan waktu di Ps.Minggu
Share:

Wednesday, March 02, 2011

musik 90an

berawal dari kerja hingga larut pagi (dari Jumat sampe Sabtu pagi, non stop tanpa tidur)..
saat itu ketika sedang asik2nya ngetes, tiba2 Fatchur menyalakan Mac-nya dan bersiap untuk memainkan playlist lagu2nya.. mulanya agak curiga, maklum staf kantor yg satu ini lagu2nya biasanya engga jauh dari Lolita, Keong Racun dan sejenisnya, ah alamat ga beres ini.. tapi untunglah ketika lagu yg pertama kali terdengar adalah.. Wong - Jangan Lagi.. dan ternyata dalam playlistnya berisikan lagu2 tahun 90-an, ah lega..

Wong, adalah salah satu band yg besar di tahun 90-an.. lahir dalam waktu yg tidak berjauhan dengan Cokelat serta Padi dan besar ketika ditarik Sony Music untuk bersama2 mengisi album Indie Ten


dan sejak saat itu, entah kenapa telinga mendadak ingin bernostalgia ke masa 90-an.. sama halnya seperti Fatchur, playlist pun kini isinya penuh oleh lagu2 Wong, Bunglon, Gigi, Dewa 19, Naif dll
ah.. taun 90-an, masa2 remaja ketika rasanya telinga dimanjakan dengan kehadiran band2 yg mengusung musik yg berwarna warni.. Bunglon dengan nuansa jazz yg ringan utk didengar berulang2, Sheila On 7 yg cocok banget utk remaja kala itu, Naif dengan irama2nya yg lucu, /rif dengan rock-nya yg kental, Kahitna dengan warna cintanya dan lain-lain
masa SMP dan masa SMA saya dulu rasanya penuh dengan musik berkualitas dan berwarna.. mangkanya sedikit heran ketika sekarang mendengar ragam musik band2 yg sekarang sedang digandrungi (tanpa sebut nama), IMO musiknya jauh tertinggal dibanding dengan ketika taun 90-an.. yaaa silahkan sebut saya kolot, tapi rasanya telinga saya jauh lebih cocok ketika mendengar band taun 90-an dan saya rindu akan band-band yg seperti itu

tapi bagaimanapun ini kembali lagi, ini soal selera dan pasar.. biar kata dulu seorang Yovie Widyanto pun sempat mengkritik kualitas band sekarang, tak bisa dipungkiri, musik seperti itulah yg sekarang sedang happening dan laku
tapi lagi2, saya rindu akan musik2 90-an

Ku tak ingin lagi sesuatu nanti terjadi
Ku tak mau lagi semua paksakan hati ini



Share:

Tuesday, February 01, 2011

sadarkah?

ada yg menarik ketika makan mie ayam semalam..
di sebelah ada 3 orang bapak-bapak yg sedang mengobrol soal pengalaman berkendaraan di jalan raya.. sedikit2 terdengar beberapa percakapan mereka
"gw kemaren pake motor di Mampang pake jalur busway"
"yoi, gw juga sering tuh.. hahaha waktu ada polisi mau berhentiin gw langsung ngebut aja"
"ah busway ini malah bikin tambah macet, gw kan capek nih pulang kerja .. maunya cepet pulang, pemerintah mestinya ngerti sama ngerti lah ga usah pake tilang segala"
"iya, ngapain juga naek busway.. dempet2an gitu, mending naek motor terobos busway"


gambar dari Primar Online


eh?!?
helooo..
kok bangga sih bikin salah?
kok seneng sih melibas kepentingan umum demi kepentingan pribadi?
kok egois sih?

sometimes masih suka engga ngerti sama jalan pikiran orang2 yg egois kayak bapak2 di atas.. andaikan semua orang bersabar dan selalu menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, andaikan semua orang patuh pada peraturan tanpa mesti dilihat atau diawasi.. yakin, crowded jalan Jakarta engga bakal separah ini
Share:

Monday, January 03, 2011

GTR.. Great Teacher Realin

oh iya..
selamat tahun baru 2011!
semoga tahun segalanya lebih baik dari tahun2 sebelumnya?
spending a great night in new year eve?
well, i didn't hahahaa...
berhubung taun baruan berbarengan dengan jadwal mudik (hari Jumat), maka ketika sampai Gerbang Tol Cileunyi yg ada adalah kemacetan yg sangat parah, walhasil harus jalan kaki dari Gerbang TOl Cileunyi ke Jalan Cagak dan dari Cinunuk ke Cibiru... ada kali itu sekitar 3 km...
jadi malam tahun baru, saya lewatkan dengan berolahraga, berjalan kaki sejauh 3 km... *applause sendiri*

selepas tahun baru, keesokan harinya mendapatkan mandat untuk nganterin si mamah ke reunian murid2nya
sedikit kilas balik
ibu saya, Realin Setiamihardja, seorang dosen di Universitas Pendidikan Indonesia.. sebelum menjadi dosen, ibu saya pernah mengajar di Sekolah Guru Olaraga (SGO) Kuningan selama sekitar dua tahun lalu pindah ke Bandung di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri 1.. ya, dulu, untuk (menurut ibu saya) menjadi seorang guru SD cukup mengenyam pendidikan setingkat SLTA, ada SPG untuk guru mata pelajaran umum, SGO untuk mata pelajaran olahraga dan PGA untuk mata pelajaran agama.. namun seiring berkembangnya waktu, level pendidikan guru SD ditingkatkan menjadi D2 dan sekarang malah setingkat sarjana.. dan ibu saya, tetap setia mengajar para calon guru Sekolah Dasar tersebut semenjak dulu level SLTA hingga sekarang level sarjana.

dan pada 1 Januari 2011 kemarin, murid2 ibu saya dari di SPGN 1 Bandung Angkatan 1989 (quite old isn't it?.. hahaha 21 tahun) mengundang ibu saya di acara reunian sekolahnya..
acaranya lumayan jauh, di tengah perkebunan di perbukitan daerah Cileunyi, jadi agak was2 juga ketika bawa mobil sedan kesana nyampe? engga? nyampe? engga? takut aja tiba2 mobil nyangkut karena jalan berlobang hahahaha..
ketika sampai di tempat acara, apa yg terjadi? ibu saya dikerubutin layaknya Irfan Bachdim bertemu abegong2 atau artis lain bertemu fansnya.. semua mengerubuti, memberi cipika cipiki dan ciuman tangan.. sangat heran tentunya, karena saya tahu persis baik di sekolah atau di universitas sekarang, ibu saya merupakan guru/dosen killer, terkenal tukang marah2 dan marahin murid/mahasiswa..



dan lucunya lagi.. ada beberapa mantan murid ibu saya yg juga menghampiri saya.. sambil meluk2 terus minta dicium tangannya sambil jembil pipi "iiihh ini si aa ya Bu? kok udah besar gini? dulu mah meni lucu teh suka lari2 di sekolah". hahahahah alamak ya iya lah, udah lewat 20 tahun lebih atuh!.. jadi, dulu ketika saya masih kecil, saya suka sekali diajak ke tempat kerja ibu saya, baik ketika ibu saya sedang ada pelajaran ataupun tidak, kalau ibu sedang mengajar yaaa saya biasanya maen2 sendiri aja di halaman sekolah yg cukup luas itu atau cukup nangkring di perpustakaan, baca2 majalah Kuncung hahahahahah.. jadi ga heran, banyak mantan murid/mahasiswa Ibu saya yg kenal dengan saya..

singkat cerita, banyak mantan murid ibu saya yg mengutarakan kerinduan dengan ibu saya, dari anak murid kesayangan sampai yg dulunya mantan preman sekolah.. sampai2 semuanya menyemangati ibu saya utk berbicara di depan umum, untuk sekedar mengenang bagaimana suara ibu saya..
dan.. ketika ibu saya sedang berbicara, banyak yg menghampiri saya
a, si ibu mah hebat yah awet muda.. masih ngajar aja
a, si ibu mah galak2 tapi disayang murid.. hebat ya?
a, saya mah kagum sama si ibu, mangkanya jadi guru juga pengen kaya si ibu

semuanya menyatakan kekaguman pada ibu saya..
anak mana yang tidak bangga punya ibu seperti itu?
i'm very proud of you mom
ya.. mamah itu sosok guru legendaris, pemarah tapi keibuan.. believe it or not, beberapa muridnya banyak yg manggil beliau dgn sebutan mamah atau bunda.. ibu saya sering berujar, walau penghasilan tidak seberapa, tapi dunia pendidikan adalah hidupnya.. bahkan saya masih ingat, perjuangan beliau demi mengajar, ketika masa transisi dari SGO ke SPG, beliau seringkali bolak-balik Kuningan-Bandung.. bahkan hingga sekarang, di usianya yg sudah menginjak kepala enam, beliau masih sering menghabiskan akhir pekan keluar kota (bahkan hingga Papua) untuk mengajar

ya, buat saya.. ibu saya merupakan sosok guru ideal, Great Teacher Realin
Share: