Akhir-akhir ini sedang viral terkait tutupnya gerai terakhir Toko Buku Gunung Agung. Jika melihat komentar-komentar pada berita tersebut, banyak yang menyayangkan terkait kurangnya minat baca warga Indonesia.
Apakah seperti itu? Saya sendiri sangsi untuk mengkaitkan tutupnya Toko Gunung Agung dengan minat baca, lagi-lagi menurut saya lebih ke tren cara jualan jaman sekarang. Lah, akibat novel dan komik si bungsu saja mewajibkan saya harus menambah lemari dan rak di kamarnya. Cuman ya ibunya terkadang lebih senang membelikan bacaan si bungsu via jualan daring.
Ya, jaman sudah beda, kebiasaan orang sudah bergeser dari menikmati secara langsung sekarang secara digital, dari membeli langsung sekarang tinggal pencet-pencet ponsel saja. Toko buku nasibnya sekarang sama persis toko kaset yang lebih dulu berlalu. Jaman saya seumuran si sulung/si bungsu, kalau butuh buku/novel/komik ya harus usaha dulu. Menyediakan waktu saat weekend, naik angkot ke toko bukunya dsb.
Ada keasyikan tersendiri memang ketika jaman dulu, selain sambil jalan-jalan, di toko buku juga tentunya tidak hanya melihat-lihat bacaan yang kita cari. Kita bisa sambil lihat-lihat tas atau alat tulis, yang paling penting adalah bisa sambil baca buku/komik lain yang plastiknya terbuka .... hehehehe (disclaimer, saya ga pernah lho ya buka plastiknya)
Sambil mengingat-ingat kembali jaman dulu, ada beberapa toko buku atau lokasi (selain Gunung Agung di BIP, Gramedia di Merdeka) yang sering datangi saat masa-masa sekolah bila ingin mencari buku/komik di Bandung, periode 80-90an. Yuk ditambah kalau ada yang terlewat.
Q*ta
Yes, Qta... dibacanya kita bukan ya? Tapi saya ingat sekali plangnya ditulis pakai simbol bintang. Lokasinya ada di Jalan Sumatera, letaknya antara rel dan perempatan Lembong - rel kereta api, sekarang jadi factory outlet atau cafe gitu. Seingat saya, Qta ini displaynya setengah jualan buku, setengah jualan aksesoris. Jaman2 belum ada toko aksesoris macam Strawberry., Qta ini tempat anak2 remaja mencari aksesoris.
Elvira
Letaknya ada di Jalan Dago. Lebih banyak menjual buku-buku serius sebetulnya kalau di sini ketimbang komik, jadi termasuk yang jarang saya datangi juga. Seingat saya, toko buku ini masih bertahan. Letaknya ada di antara x-Aquarius dan perempatan Merdeka.
Pasar Palasari & Pasar Suci
Salah dua pasar tradisional yang ada kios-kios penjual bukunya. Alternatif mencari buku pelajaran (kalau stok di guru habis atau kemahalan atau hilang) dan novel/komik tentunya. Enaknya disini? Sudah tentu bisa ditawar dan dikasih bonus dikasih sampul plastik. Maklum suka jorok. Pasar Palasari sampai sekarang masih bertahan, sempat beberapa tahun lalu juga membeli beberapa jilid komik Johan dan Pirlouit. Kalau Pasar Suci, seingat saya sudah tidak ada lagi kios-kios penjual buku setelah kebakaran yang melanda pasar tersebut.
Toko Buku Alumni
Letaknya di sebrang Aquarius Dago kalau saya tidak salah ingat, sama halnya seperti TB Elvira, TB Alumni ini juga toko buku "yang serius".
Bursa Koran Cikapundung
Naaaahh kalau ini, saya yakin banyak orang2 Bandung yang gak ngeuh juga. Letaknya ada di Banceuy pas pinggiran Sungai Cikapundung. Sesuai namanya, bursa ini hanya ada pagi-pagi saja karena semacam lokasi dropping koran atau buku dari percetakan untuk diedarkan oleh loper-loper. Mostly memang banyak koran, tapi ada juga yang jual buku dan komik. Datan ke lokasi ini setiap weekend, merupakan rekreasi buat saya. Almarhum ayah selalu mengajak bepergian menggunakan bus Damri dari rumah untuk kemudian turun di Alun-alun Bandung. Setelah lelah mencari buku/komik, yang menjadi hiburan bagi saya adalah diajak sarapan nasi gulai yang buat saya masih terasa rasa enaknya hingga sekarang. Apakah bursa ini masih ada? Sudah jarang soalnya pagi-pagi lewat daerah situ.
Berbicara buku fisik (untuk konsumsi sendiri), saya sendiri terakhir kali membeli pun secara daring. Buku pewayangan karya Pitoyo Amrih serta buku-buku sejarah Bandung karya Haryoto Kunto yang dilelang di IG. Alhamdulillan baru-baru ini ditawarkan untuk pre-order sebuah memoar karir seorang bankir yang blognya pernah jadi panduan saat masuk unit kerja bisnis dulu.
Yuk membaca lagi .....