Monday, April 19, 2010

Kereta Api Parahiyangan

Sedih..
Ya, sedih dan kaget ketika mendengar kabar mengejutkan tentang pensiunnya Kereta Api Parahyangan.


Rangkaian kereta api eksekutif dan bisnis yang melayani rute Jakarta-Bandung PP ini mulai 27 April 2010 akan dipensiunkan, menurut kabar gerbong2nya sendiri nantinya akan dialihkan dan digunakan ke rute baru Bandung-Malang dgn nama baru Kereta Api Malabar (Malang-Bandung Raya). Sangat disayangkan memang, rangkaian yg dengan setia melayani penumpangnya selama 39 tahun (sejak 1971) ini dipensiunkan karena kehadirannya tampak masih dibutuhkan utk sbg alternatif bepergian Jakarta-Bandung pp selain Tol Cipularang. Ya rupanya krn kehadiran infrastruktur tol tsb PT. Kereta Api (KA) mengangkat bendera putih, ya ironis memang tapi apa boleh buat mungkin inilah yg namanya persaingan usaha, tampaknya hukum Makoto Shishio yg berlaku "yang kuat memakan yang lemah".
PT.KA berujar bahwa tingkat okupansi Parahyangan yg kurang dari 50% membuat perusahaan cukup babak belur karena merugi (Parahyangan baru bisa untung jika okupansi lebih dari 80%). Walau sebetulnya bisa jadi pertanyaan juga "kalau masalahnya okupansi, kenapa tdk dijalankan cukup weekend saja?" karena sbg penumpang setia Parahyangan akhir pekan, bisa dijamin okupansi lebih dr 100% pada saat weekend (tentu saja lebih, krn byk yg berdiri) atau solusi lainnya dengan meningkatkan mutu pelayanan, ya MUTU! melihat potongan kliping koran 70-an tentang launching Parahyangan tertulis jelas pada saat pertama kali digunakan Parahyangan bisa mengantarkan penumpang dari Bandung ke Jatinegara dalam waktu 2,5 jam! dan itu tahun 1971! kenapa sekarang malah makin merosot menjadi 3 jam?

Tapi ya entahlah, mungkin pihak manajemen PT.KA punya hitung2annya sendiri.. Yang jelas, terasa sekali emosi yg muncul karena hilangnya rangkaian ini, mengingat Parahyangan selalu menjadi kendaraan favorit jikalau menuju Jakarta (dan pulangnya) pada saat kecil dulu.
Teringat ketika rangkaian gerbongnya masih merah, interiornya tidak sekusem sekarang dan menu2 restorkanya masih menarik. Ya, inget sekali waktu kecil dulu suka berlari2 dari ujung gerbong yg nempel ke lokomotif sampai gerbong terbelakang, kemudian juga entah kenapa ketika kecil suka sekali memperhatikan rel dari gerbong paling belakang. Menu restorka Parahyangan sendiri dulu rasanya ga kaya sekarang yg cuman sedia nasgor , rames dan mie instant (dan 33nya ga enak pula), dulu itu rasanya restorka menyediakan Soto Kudus.. OMG, ini soto enak banget! Saking enaknya dulu jari pernah kejepit pintu gerbong ga kerasa sakitnya krn makan Soto Kudus *LOL*
punya kenangan tentang rangkaian kereta api yang satu ini?
Ah.. Begitu byk kenangan akan kereta ini, bahkan belum sempat saya kenalkan kereta ini sama si akang..



ng-alay dulu sebelum pensiun


Oya, lanjut dikit.. Cipularang tampaknya akan kembali menggerus 1 rangkaian lagi.. Ya mnurut loket di DAOP 2, tgl 16 Mei 2010 ada kemungkinan Argo Gede ikut angkat bendera putih turut pensiun.. Ah sayang sekali memang, jd teringat ketika ada bapak2 di loket yg kesal sekali mendengar kabar itu "apa2an sih ini? Di Eropa itu kereta api jd pilihan utama utk transportasi massal, dikembangkan dan diperbanyak, di sini kok malah dihapus2in?".. Ya, setau saya juga di byk negara maju, kereta api merupakan moda umum utama yg bersifat massal utk menghubungkan tiap kota, maka tidak heran pemerintah kolonial dulu membangun rel sepanjang 6200 km-an (1930-an) untuk menghubungkan tempat2 di Pulau Jawa, kini? Rel tsb hanya bersisa 4500 km-an (1999) saja..
Ironis memang, penjajah berusaha membangun, kita malah menghancurkannya..
Entah mencontoh negara manapula, infrastruktur penghubung di Jawa menggunakan tol? Ada yang tau sejarahnya? apa keberadaan tol memang akan menggerus kereta api? ... betul2 sedih ketika perkeretaapian seperti menjadi anak tiri transportasi di negeri ini

jadi teringat tweet seorang teman
Tol cipularang bikin bangkrut KA Jkt-Bdg. Gmn jadinya kalo tol trans jawa dah jadi???


Farewell Parahyangan ..
Memori akan rangkaianmu akan kukenang selalu
Share:

2 comments:

Afin Yulia said...

wah, padahal semua orang seneng naik kereta api lo. Murah, meriah, dan nyaman nggak kayak naik bis yang bikin perut ajrut-ajrutan.
Sayang kalo setahap-setahap berkurang

edratna said...

Saya ikut berduka...masa kecil anak-anak kereta Parahyangan ini yang selalu menemaniku, karena suami kerja di Bandung.
Ada trans Jawa? Yg jelas makin nggak ada sawah, padahal persawahan hanya subur di pulau Jawa.....dan kita akan impor segala macam hanya untuk makan.(Baru pulang mudik ke Jatim...sedih melihat sawah jadi industri..bahkan carefour pun merambah kota kecil)