Pages - Menu

Thursday, December 13, 2018

Transformasi BRI, Kamardy Arief

ini ketiga kalinya tiba2 di meja kerja ada sebuah buku yang bagus tentang kepemimpinan

Kamadrdy Arief: TRANSFORMASI BRI "Sebuah Memoar"

Sebuah buku biografi dari salah satu CEO BRI (1983-1992) Bapak Kamardy Arief saat memimpin BRI. Buku tentang biografi CEO tempat saya bekerja entah kenapa selalu menarik untuk saya baca, setelah sebelumnya sempat membaca dua buku lain yg juga tiba-tiba muncul di meja kerja saya antara lain THE CLIMBER (Bapak Djokosantoso Moeljono) serta BE AN OPTIMIST! (Bapak Rudjito (alm)).

Cerita beliau-beliau menarik untuk dibaca, karena bisa menjadi panutan serta teladan bagaimana memimpin sebuah organisasi yang sangat besar serta legacy apa yang ditinggalkan oleh beliau-beliau saat menjabat sehingga tetap dikenang hingga kini oleh setiap pekerja di perusahaan, meskipun pekerja tersebut belum pernah dipimpin oleh beliau-beliau ini.

Bapak Djokosantoso dengan budaya kerjanya, Bapak Rudjito dengan go public-nya serta sekarang kisah menarik Bapak Kamardy Arief dengan mikronya. Mikro? Ya mikro ....

Sedikit bercerita, saat jadi pinca dulu, saya membawahi seorang AMBM, Asisten Manajer Bisnis Mikro, seorang manajer yg menangani bisnis mikro. Kebetulan dua orang AMBM yang pernah bekerja dengan saya pernah mengalami masa kepemimpinan Bapak Kamardy Arief, saat2 waktu itu saya masih rajin nonton Saint Seiya dan ke sekolah pakai celana pendek warna merah.
Pak Idris, orang Kamang Kab Agam, serta Pak Ismael, orang Bukittinggi. Saat kepemimpinan Bapak Kamardy Arief, Pak Idris dan Pak Ismael masih bekerja sebagai Mantri (jabatan marketing di bisnis mikro BRI) dan bercerita bagaimana Bapak Kamardy Arief merubah wajah BRI dari semula penyalur program pemerintah menjadi bank komersil mikro dengan senjata andalannya Kupedes dan Simpedes, sehingga membuat bangga para pekerja jajaran mikro.

Dan akhirnya melalui buku ini, sekarang saya betul-betul bisa membayangkan seperti apa dulu seorang CEO bisa merubah wajah suatu perusahaan. Selain lahirnya dua andalan mikro tadi, Bapak Kamardy Arief juga memberika terobosan yang menjadi peninggalan yang masih dilaksanakan hingga kini, SIPK. Sebuah penghormatan tertinggi bagi jajaran mikro BRI yang diberikan periodik tahunan ... dan saya belum pernah mengenyamnya selama tiga tahun #syedih.
Saya juga baru tahu, center of excellence BRI sekarang, yaitu Corporate University dan Campus-nya timbul dari gagasan beliau untuk mendidik jagoan-jagoan mikro di setiap daerah.
Lewat buku ini juga, saya bisa tahu kisah-kisah menarik saat Bapak Kamardy Arief memindahkan kantor pusat BRI dari Jl Veteran, Jakarta ke lokasi yang ada sekarang serta salah satu yang paling monumental tentunya perubahan logo yang masih digunakan hingga sekarang.




No comments:

Post a Comment